Seorang Anggota Polisi di Bengkulu Ditusuk Saat Mengamankan Pencoblosan Pilkada | tvOne

Kamis, 10 Desember 2020 - 10:35 WIB

Bengkulu Utara - Seorang anggota Polisi di Bengkulu Utara, Bengkulu diserang seorang warga saat melakukan pengamanan pendistribusian logistik untuk pemilihan kepala daerah serentak kemarin.

Polisi bernama Aipda Edi Kartiko ini menderita luka tusuk di bagian leher dan saat ini masih dirawat intensif di salah satu rumah sakit di kabupaten Bengkulu Utara. Diketahui anggota kepolisian tersebut bertugas di Mapolsek kecamatan Kerkap.

Aipda Edi diserang oleh seorang warga berinisial S-N saat tengah bertugas bersama petugas lainnya dalam pendistribusian logistik Pilkada wilayah kecamatan Hulu Palik, kabupaten Bengkulu Utara.

"Saat membuka logistik, langsung ada yang nebas. Yang nebas orang Idak waras pulo," kata Camat Hulu Palik, Zainal.

Zainal mendapat informasi bahwa pelaku terlihat oleh warga mengikuti tim pendistribusian logistik Pilkada dari Desa Batu Roto hingga sampai lokasi kejadian. Karena tidak ada gerak-gerik mencurigakan dari pelaku, maka tidak dihiraukan oleh warga dan petugas.

“Tidak ada yang aneh-aneh dari gerak gerik pelaku. Pas pelaku ini sampai di lokasi kejadian, dia salam dengan yang lain dengan saya, pelaku tidak bersalaman. Sesudah kejadian saya panggil kadesnya dari keterangan kades Batu Raja R, kepada saya pelaku itu agak mengalami gangguan jiwa,” kata Zainal.

Akibat insiden itu, Aipda Edi mengalami luka sayat di bagian leher. Kepala Puskesmas Hulu Palik, Cokro Wibowo mengungkapkan, korban mengalami Lukas sayat di bagian leher sepanjang 10 centimeter. "Korban mengalami luka sayat di bagian leher sepanjang 10 centimeter," kata Cokro.

Belakangan diketahui pelaku merupakan warga desa Batu Raja, kecamatan Hulu Palik, kabupaten Bengkulu Utara.

"Pelaku berinisial SN (56), warga Desa Batu Raja, kita amankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara AKP Jery Antonius Nainggolan.

Jery mengatakan pihaknya belum mengetahui motif penikaman tersebut. Namun berdasarkan keterangan kepala desa setempat, SN diduga mengalami gangguan jiwa.

Dalam peristiwa ini, polisi menyita sebuah pisau, sepeda motor pelaku, dan uang senilai Rp7 juta dari pelaku. (ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:30
00:44
18:55
01:47
02:00
00:49
Viral