Tindak Lanjut Uji Klinis Vaksin Sinovac, Ridwan Kamil Jalani Pengambilan Sampel Darah | tvOne

Selasa, 15 Desember 2020 - 13:17 WIB

Bandung, Jawa Barat – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melaksanakan tindak lanjut uji klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China, di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali No.81, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 14 Desember 2020.

Dalam uji klinis itu Kang Emil, sapaan akrabnya, menjalani pengambilan sampel darah kedua untuk mengetahui terbentuknya imun antibodi setelah disuntik vaksin Covid-19 tiga bulan lalu.

Selain Emil, Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, serta pihak Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, juga melakukan rangkaian uji klinis yang sama.

Emil mengaku kondisinya sehat dan tidak pernah sakit semenjak disuntikkan vaksin.

“Itulah kenapa kami menjadi relawan, supaya menjawab kekhawatiran. Jadi kalau kami bertiga khususnya yang disuntik sekarang sehat, tidak pernah ada swab yang positif, apakah itu karena vaksin? Jangan-jangan, kami menduga begitu. Tapi kami tidak bisa mendahului keputusan klinis apakah itu karena vaksin atau faktor lain. Kami akan jujur kalau sakit, kalau gagal kami akan sampaikan, karena menyangkut kesehatan dan nyawa manusia kan,” kata Gubernur di Puskesmas Garuda.

Ridwan Kamil menyatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta seluruh relawan vaksin Biofarma melakukan pengecekan kesehatan enam bulan setelah penyuntikan vaksin atau Maret 2021.

"Hanya ada perubahan dari BPOM ternyata relawan vaksin COVID-19 Bio Farma ini harus dicek tidak hanya tiga bulan seperti bulan ini tapi juga saat enam bulan. Jadi artinya kami harus diambil darah lagi pada Maret (2021)," tambahnya..

Saat ini ada 1.620 relawan yang sudah menjalani penyuntikan pertama dan kedua. Tim riset telah memasuki tahap evaluasi dari hasil penyuntikan dan pengambilan sampel darah relawan.

Uji klinis vaksin Covid-19 ditargetkan rampung bulan Maret 2021 dan akan dilaporkan ke BPOM.

"Jadi yang tadinya kita sampaikan pengumuman berhasil atau tidaknya vaksin COVID-19 ini di bulan Desember (2020) kemungkinan akan diundur ke Maret (2021), karena BPOM ingin memastikan kandungan dari antibodi kita itu berlimpah di rentang waktu yang lebih panjang," kata Emil. (act)

Lihat juga: MENHAN AMERIKA SERIKAT IKUT VAKSINASI COVID-19 GELOMBANG PERTAMA

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:08
01:52
01:57
01:49
02:07
01:58
Viral