Diduga Terpeleset, Pendaki Asal Surabaya Ditemukan Tewas di Gunung Rinjani | tvOne

Senin, 4 Januari 2021 - 10:43 WIB

Mataram - Seorang pendaki ditemukan tewas karena terpeleset dari tebing saat akan turun ke danau plawangan senaru, gunung Rinjani, pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Korban bernama M Fuad Hasan (26) warga Sawah kulo wetan, Surabaya, Jawa Timur.

Tim Unit SAR Lombok Timur, dan personel Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), serta anggota TNI-Polri sempat terkendala saat akan mengevakuasi korban, akibat tebalnya kabut di lokasi jatuhnya pendaki yakni di jalur plawangan Senaru menuju segara anakan.  

Proses pencarian jenazah Fuad tergolong sulit. Selain karena hujan dan jalur yang licin, lokasi jatuhnya korban cukup curam, kedalamannya mencapai 100 meter. Ketua Edelweis Medical Help Center (EMHC) Mustiadi mengatakan tim akhirnya berhasil mencapai lokasi dan mengevakuasi korban.

“Jenazah sudah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan ke Puskesmas Senaru, Kabupaten Lombok Utara, sekitar pukul 16.00 WITA,” kata Mustiadi yang ikut bergabung melakukan evakuasi jenazah korban bersama tim gabungan.

Ia mengatakan jenazah korban akan dibawa dari Puskesmas Senaru menuju Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.

Informasi yang diperoleh, korban diduga terpeleset dan jatuh ke dalam jurang pada Jumat (1/1) saat akan turun ke danau plawangan senaru, gunung Rinjani. Rekan korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung turun gunung untuk meminta pertolongan.

Tim SAR gabungan yang memperoleh informasi tersebut langsung bergerak ke atas gunung untuk melakukan pencarian. Namun, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di dasar jurang. "Kami menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia di dasar jurang," kata Mustiadi.

Sementara itu, Kepala Resort TNGR Senaru Isnan Laila Surahmat mengatakan, korban dalam kondisi meninggal dunia karena luka yang parah di bagia kepala, perut, dan kaki.

Isnan memperkirakan korban dan rombongan salah jalur saat akan melakukan pendakian. Kedua pendaki asal Surabaya itu melewati jalur lama yang telah mengalami longsor.

"Mereka tampaknya tidak melihat rambu-rambu yang telah dipasang. Pasca-gempa di jalur Senaru, ada beberapa titik yang kami buatkan jalur baru, karena jalur lama sudah tidak bisa dilewati karena longsor batu ketika gempa. Kemungkinan korban jatuh di jalur lama," kata Isnan.

Pihak keluarga Fuad telah menerima kabar duka tersebut dan menerima kematiannya sebagai musibah sehingga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah. (ito)

(Lihat Juga: PP Kebiri disahkan presiden, Komnas perempuan nyatakan perlu pertimbangan ulang)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:43
06:09
02:32
03:03
02:36
08:00
Viral