Kantor Gubernur hingga Rumah Sakit Rusak Berat akibat Gempa di Sulawesi Barat | tvOne

Jumat, 15 Januari 2021 - 21:13 WIB

Sulawesi Barat – Gempa bermagnitudo 6,2 mengakibatkan sejumlah bangunan di Sulawesi Barat (Sulbar) hancur. Pusat perbelanjaan, kantor gubernur, hingga rumah sakit rusak berat akibat gerakan sesar Mamuju itu.

Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Majene ini juga mengakibatkan sejumlah bangunan bertingkat di Mamuju rusak berat. Salah satunya adalah Kantor Gubernur Sulawesi Barat di Jalan Abdul Malik Pattana Endeng.

Dua orang petugas keamanan bahkan dilaporkan tertimbun reruntuhan bagian depan kantor Gubernur Sulbar tersebut.
"Saat terjadi gempa, empat petugas keamanan sedang berjaga. Dua orang berhasil selamat, yakni Burhanuddin dan Aswan setelah berlari ke arah bagian dalam gedung, sementara Rahman dan Muhammad Isra yang berlari ke arah pintu depan, tertimpa bangunan yang ambruk," kata Sumarlin, salah seorang petugas keamanan Kantor Gubernur Sulbar .
Salah satu petugas keamanan yang tertimbun reruntuhan masih terdengar merintih dan meminta tolong.

Namun, kondisi puing-puing reruntuhan gedung yang masih rawan bergerak sehingga upaya evakuasi tidak bisa dilakukan.

"Ini harus menggunakan berat sebab kondisi reruntuhan masih rawan ambruk. Saya minta, siapapun yang memiliki akses untuk mengupayakan alat berat, tolong bantuannya. Kita harus segera menyelamatkan kedua petugas keamanan yang terjebak," kata Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris, saat melihat langsung kondisi bagian depan Kantor Gubernur yang ambruk.

Sekitar pukul 10.30 WITA, dua eskavator baru terlihat tiba di lokasi reruntuhan bagian depan Kantor Gubernur Sulbar.
Sementara itu, upaya evakuasi juga terlihat dilakukan tim gabungan di lokasi runtuhnya Gedung Rumah Sakit Mitra Manakarra. Seluruh fasilitas dan ruangan di rumah sakit ini mengalami kerusakan akibat sebagian bangunannya ambruk.

Belum diketahui secara pasti berapa jumlah korban yang terjebak di reruntuhan gedung rumah sakit berlantai lima tersebut.

Sementara teras dan pondasi dari Mall Maleo Town Square (Matos) di Jalan Yos Sudarso rusak. Dinding-dinding pusat perbelanjaan ini retak terdampak gempa.

Selain merusak sejumlah bangunan, gempa juga menyebabkan jaringan listrik dan telekomunikasi terputus.

Sejumlah jalan di Kota Mamuju juga mengalami kerusakan parah.

"Sampai saat ini, teman-teman masih mendata jumlah bangunan yang ambruk dan korban jiwa akibat gempa," kata salah seorang anggota BPBD Kabupaten Mamuju.

Wilayah Mamuju, Sulawesi Barat, pada Kamis (14/1) siang sekira pukul 13.35 WIB diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 5,9.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,99 Lintang Selatan (LS) dan 118,89 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan estimasi peta tingkat guncangan yang dipublikasikan BMKG muncul warna kuning yang berarti guncangan gempa mencapai skala intensitas VI MMI yang berpotensi merusak.

Skala VI Modified Mercalli Intensity (MMI) berarti getaran gempa dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan warga terkejut dan lari keluar bangunan, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

Semua estimasi BMKG tersebut terbukti di lapangan. Dilaporkan sementara, banyak terjadi kerusakan rumah warga di Kabupaten Majene. Tidak hanya merusak, gempa ini juga memicu dampak ikutan gempa (collateral hazard) berupa runtuhan batu (rockfall) di tebing-tebing perbukitan.

Masyarakat berharap bisa tidur tenang, namun lindu berkekuatan lebih besar kembali menggucang pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB. BMKG mencatat gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 6,2.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.

Karena kekuatannya lebih besar, tentunya juga berdampak lebih merusak. Apalagi jika kondisi bangunan dampak gempa pada sehari sebelumnya sudah mengalami retak-retak atau rusak sebagian maka dengan terjadinya gempa yang lebih kuat dapat berdampak merusak lebih parah.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa tersebut merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.

Diduga kuat pemicu gempa adalah Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust). Terbukti bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Sesar Naik Mamuju memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 mm/tahun sehingga sesar ini harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.

Berdasarkan catatan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, sesar naik Mamuju atau Mamuju thrust merupakan sesar lepas pantai yang sangat aktif, dengan pergerakan sesar naik. (act)

Lihat juga: PASCA-GEMPA MAJENE, SEJUMLAH BANGUNAN FASILITAS UMUM RUSAK, LISTRIK DAN JARINGAN KOMUNIKASI PUTUS

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral