Sebanyak 900 Warga Korban Banjir Bandang di Puncak Dievakuasi | tvOne

Rabu, 20 Januari 2021 - 13:02 WIB

Bogor – Sebanyak 900 orang terdampak bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

“Sebanyak 900 jiwa terdampak banjir bandang di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (19/1) pukul 10.00 WIB. Banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang disertai longsoran dari gunung,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Sementara ini warga diungsikan ke rumah kerabat dan sebagian menempati Wisma PTPN 8 Gunung Mas. Adapun kerugian materil yang ditimbulkan masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bogor. Kondisi di lokasi masih belum kondusif, terlebih banjir susulan masih terjadi pada Selasa (19/1) pukul 12.05 WIB.

BPBD Kabupaten Bogor melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lembaga juga instansi terkait untuk melakukan assesment, evakuasi, dan penanganan banjir bandang tersebut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, dalam tiga hari kedepan, wilayah Kota Bogor dan sekitarnya, berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.

BNPB menghimbau kepada warga untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan berlangsung hingga Februari 2021. Warga diminta memantau prakiraan cuaca dan iklim di wilayahnya melalui laman BMKG.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat melarang para korban banjir bandang di Kompleks Gunung Mas di Desa Tugu Selatan, Kawasan Puncak, Cisarua, pulang ke rumah masing-masing karena cuaca dinilai belum kondusif.

"Sampai saat ini kita masih mengevakuasi dan melarang warga untuk kembali ke sini, karena situasi kondisi cuaca masih terus mengkhawatirkan," ungkap Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan saat meninjau lokasi banjir di Bogor, Selasa.

Banjir akibat meluapnya aliran anak Sungai Ciliwung yang melewati perkebunan teh PTPN VIII itu, membuat rusak beberapa rumah warga dan menutup beberapa akses jalan. Ia mengatakan tiga rumah di permukiman tersebut rusak parah akibat banjir bandang, berbeda dengan rumah lainnya yang hanya digenangi lumpur.

"Kalau pergerakan tanahnya masih tinggi maka kita akan tetap fungsikan di sana (pengungsian, red.) dengan konsekuensi kita siapkan bantuan, seperti sembako, obat-obatan, dan lain-lain," kata dia.

Iwan juga mengatakan Penyebab terjadinya banjir bandang. "Karena intensitas air (hujan) yang cukup tinggi, dan ada balok yang menahan air, jadinya air bah (banjir bandang)," ungkapnya.

Menurutnya, air yang bermuara dari Sungai Ciliwung itu sempat membendung di sebuah air terjun karena terhalang puing. Kemudian puing penahan air tersebut jebol lantaran tak kuat membendung.

Intensitas hujan beberapa hari di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu terbilang tinggi. BMKG bahkan mencatat curah hujan di wilayah Gunung Mas pada Selasa pagi ini berstatus hujan lebat dengan curah hujan 107,5 mm per hari. (ito)

(Lihat Juga: Bupati Bogor Ade Yasin meninjau langsung kondisi pengungsi banjir bandang di puncak)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
05:09
02:18
09:09
06:21
05:05
Viral