Aksi Mogok Pedagang Daging, Protes Terhadap Naiknya Harga Daging Sapi | tvOne

Rabu, 20 Januari 2021 - 13:47 WIB

Jakarta – Pedagang daging sapi yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia melakukan sweping di sejumlah pasar tradisional di Kawasan Jakarta Barat. Rencananya pedagang daging sapi melakukan aksi mogok berjualan sebagai bentuk protes kenaikan harga daging sejak beberapa bulan terakhir.

Sejumlah pedagang daging sapi melakukan sweeping untuk memastikan agar seluruh pedagang daging sapi melakukan mogok berjualan selama tiga hari kedepan. Seruan mogok berjualan ini mengacu pada surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021.

Sementara itu, di lapak pedagang sapi di pasar Tebet Nampak tidak ada satupun pedagang daging sapi yang berjualan. Para pedagang menilai kenaikan daging sapi sudah tidak wajar. Terlebih dalam kondisi pandei Covid-19 telah menekan penjualan daging sapi.

Aksi mogok berjualan tidak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi dilakukan pula di Bekasi, Depok, dan Tangerang.

Diketahui, harga daging sapi cukup tinggi di pasaran sejak awal 2021. Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi murni mencapai Rp120 ribu per kilogram, padahal biasanya berkisar pada Rp110 ribu hingga Rp114 ribu per kg.

Sementara harga daging sapi bagian paha belakang mencapai Rp126 ribu per kg selama beberapa hari terakhir, padahal harga biasanya mencapai lebih dari Rp100 ribu per kg.

Sementara itu, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) berharap pedagang daging di Jabodetabek tidak mogok berjualan akibat melambungnya harga daging sapi di pasaran sehingga pedagang daging sepi pembeli.

Imbauan tersebut tertera dalam Surat Edaran (SE) DPP IKAPPI Nomor 91/SE/IKAPPI/I/2021 yang dikeluarkan pada 19 Januari 2021 ditandatangani oleh Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri.

"Kami meminta kepada para pedagang daging se-Jabodetabek agar pedagang daging tidak mogok berjualan sebagai bentuk aksi tanda protes, tetapi (cukup) mengurangi volume penjualan," tulis Abdullah dalam surat edaran tersebut.

Surat edaran itu, tulis Abdullah, adalah imbauan bagi pedagang daging untuk menyikapi persoalan daging dengan pertimbangan yang matang. IKAPPI mengetahui kesulitan pedagang daging saat ini dan juga mengetahui daya beli masyarakat yang terus menurun akibat pandemi COVID-19.

Abdullah meminta para pedagang daging memikirkan kembali aksi mogok selama tiga hari mulai 20 Januari 2021. Warung-warung rumahan (seperti warteg, warung masakan padang, warung masakan Sunda, warung nasi uduk rumahan dan sebagainya) yang masih harus mendapatkan suplai dari pedagang daging di pasar se-Jabodetabek di tengah kondisi mereka yang terus melemah.

IKAPPI mengetahui bahwa kondisi ini cukup sulit. "Tetapi kami berharap agar kawan-kawan bertahan dan berdagang sebagaimana mestinya walaupun volumenya berkurang yang merupakan solusi saat ini," tulis Abdulah. (ito)

(Lihat Juga: Pasar dan toko kembali buka setelah gempa guncang Sulbar)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
05:09
02:18
09:09
06:21
05:05
Viral