Dampak Gempa di Mamuju, 5 Ribu Lebih Vaksin Sinovac Rusak | tvOne

Kamis, 21 Januari 2021 - 14:17 WIB

Mamuju - Sediaan 5.080 dosis vaksin COVID-19 di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, rusak karena gempa yang melanda wilayah itu pada 15 Januari 2021 sehingga menyebabkan aliran listrik ke tempat penyimpanan vaksin terhenti.

"Vaksin sudah tidak bisa digunakan lagi karena kantor dinas rusak dan mati lampu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju drg. Firmon di Mamuju, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa vaksin COVID-19 rusak kalau tidak tersimpan di tempat penyimpanan dengan suhu yang sudah ditentukan.

Menurut petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan, vaksin COVID-19 buatan Sinovac harus disimpan pada suhu dua sampai delapan derajat Celsius dan tempat penyimpanan vaksin harus dihindarkan dari paparan sinar matahari langsung.

Firmon mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju sudah melapor ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat perihal kerusakan jatah vaksin COVID-19 yang rencananya digunakan untuk memvaksinasi 2.694 tenaga kesehatan di Mamuju.

"Kami sudah melaporkan ke dinas Provinsi Sulbar dan sampai sekarang belum ada arahan," katanya.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat memutuskan menunda pelaksanaan vaksinasi COVID-19 setelah gempa melanda wilayah Mamuju dan Majene.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Muhammad Ichwan mengatakan bahwa vaksinasi akan dilaksanakan setelah situasi kondusif.

"Kita tunda sampai kondisi lebih stabil dan kondusif, para pengungsi telah kembali. Sekarang fokus pelayanan kesehatan bagi korban gempa," kata Ichwan.

Protokol Kesehatan Bagi Pengungsi

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau pengungsi gempa Sulbar dan relawan dari berbagai instansi pemerintah maupun nonpemerintah agar menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 meski di tengah masa tanggap darurat.

Doni Monardo mengaku tidak ingin bencana gempa yang dialami masyarakat pada Jumat (15/1), utamanya pengungsi yang rumahnya rusak juga ditimpa dengan paparan COVID-19.

"Saya bolak balik ingatkan jangan lupa menerapkan protokol kesehatan, yakni 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, baik pengungsi, relawan maupun pejabat di daerah terdampak gempa," katanya dalam rapat koordinasi penanganan pascabencana Sulbar dengan berbagai pihak di Sekretariat Bersama Desk Relawan di Kabupaten Mamuju.

Ia berharap penerapan 3M dapat menjadi kebiasaan, sehingga terlindungi dari paparan COVID-19. Oleh sebab itu, peran para relawan dalam mengedukasi masyarakat tidak terkecuali pengungsi di tengah kesibukan membantu mereka sangat penting.

"Kami sudah mendistribusikan 1,3 juta masker yang diperuntukkan bagi pengungsi dan relawan untuk melindungi diri dari COVID-19,"ujarnya. (ito)

(Lihat Juga: Gempa Sulbar, apa pemicunya?)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:35
01:05
01:25
09:22
02:07
02:34
Viral