Lima Orang Tewas, 19 Korban Keracunan Gas di Mandailing Natal Masih Dirawat di RS | tvOne

Selasa, 26 Januari 2021 - 12:25 WIB

Mandailing Natal - Lima orang warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, tewas diduga setelah menghirup gas beracun. Kapolres Mandailing Natal, AKBP Horas Tua Silalahi mengatakan gas beracun itu juga terhirup oleh sekitar 40 orang warga.

“Warga yang meninggal ada lima orang, sedangkan korban lainnya ada 40,” kata AKBP Horas Tua Silalahi.

Ia menjelaskan, awalnya warga beraktivitas seperti biasa di lokasi tersebut. “jadi warga saling menolong, tapi ikut menghirup juga,” kata AKBP Horas.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sementara para korban sudah dilarikan ke rumah sakit setempat. “Kami sedang menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam kejadian ini,” kata dia.

Sebelumnya, Lima orang warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, tewas diduga setelah menghirup gas beracun dari pipa yang bocor milik PT Sorik Merapi Geothermal Plant (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Senin, 25 Januari 2021.

“Jadi kronologisnya adalah pada saat masyarakat beraktivitas kemudian juga memang di sekitar lokasi PT SMGP itu memang ada aktivitas pengeboran. Jadi pada saat itu terjadi insiden masyarakat mengalami diduga keracunan gas, sehingga dilakukan evakuasi,” ujar AKBP Horas Tua Silalahi.

Menurut Horas, anggota kepolisian juga menjadi korban karena turut menghirup gas beracun saat melakukan evakuasi.

“Termasuk personel kami yang ada di awal mengevakuasi warga, justru menjadi korban juga. Jadi anggota kami ada dua orang yang menjadi korban dengan gejala sesak napas. Jadi mereka dalam rangka mengevakuasi warga. Kemudian berlanjutlah ada banyak warga yang ternyata juga diduga keracunan. Warga saling tolong menolong, bahkan yang menolong juga malah jadi korban, begitu situasinya,” paparnya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi melalui pesan singkatnya mengungkapkan identitas korban meninggal dunia, yakni Suratmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Syahrani (14), Lestari Sinaga, dan Dahni. "Satu di antara korban meninggal adalah personel polisi yakni Aipda Lestari Sinaga. Meninggal sewaktu menolong warga," katanya.

Dia menjelaskan peristiwa keracunan itu berawal saat salah satu pekerja PT SMGP berinisial DD membuka keran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend, dan membuka kran isolasi palep panas bumi atau fluida mengalir ke silencer tersebut.

"PT SMGP ini sedang membangun power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi. Pengerjaannya sudah berjalan selama 80 persen," katanya.

Saat pipa keran isolasi panas bumi itu dibuka malah mengeluarkan gas beracun. Kemudian warga yang mengetahui itu mendatangi pekerja PT SMGP memberitahukan agar menutup keran isolasi tersebut. "Warga yang mendatangi lokasi tersebut malah keracunan gas," katanya. (ito)

(Lihat Juga: Seorang ibu digugat bayar sewa mobil Rp200 juta)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
01:41
01:47
06:30
01:40
02:00
Viral