VIRAL! Kampung Miliarder di Tuban Jadi Perbincangan, Ratusan Petani Ketiban Rezeki Nomplok? | tvOne

Selasa, 16 Februari 2021 - 18:14 WIB

Tuban, Jawa Timur – Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak menjadi perbincangan warganet setelah sebuah video yang memperlihatkan warga desa setempat serentak menerima kiriman sejumlah mobil baru viral di media sosial. Desa ini pun mendapat julukan baru sebagai “Kampung Miliarder” karena ratusan penduduknya yang awalnya petani tulen, mendadak kaya raya. Apa betul mereka mendapat rezeki nomplok?

Dalam video viral tersebut terlihat belasan truk besar atau towing berjejer di jalan desa. Tiap truk mengangkut satu unit mobil baru berbagai merek.

Beberapa di antaranya adalah Toyota Innova, Mitsubishi Xpander dan Pajero, Honda Jazz dan HRV, serta mobil mewah lainnya.

Kedatangan mobil-mobil ini juga mendapat pengawalan dari kepolisian.

Ternyata, para petani yang memiliki lahan di Desa ini mendapat uang pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak Grass Roof Refinery Tuban milik Pertamina.

Setelah menerima dana miliaran rupiah, warga menggunakan uangnya untuk berbagai keperluan. Sebagian dari mereka memborong mobil dari dealer di Surabaya.

“Yang selebihnya itu dibuat modal usaha. Ada sebagian untuk pendidikan anak. Jadi kita manfaatkan itu dengan sebaik-baiknya,” kata Solikah yang menjadi salah satu penerima uang pembebasan lahan.

Sebelum dibeli pertamina, sebagian besar lahan yang dibebaskan di Desa Sumbergeneng merupakan ladang.

Taksiran harga yang ditetapkan pemerintah setempat cukup tinggi, yakni Rp600 ribu—800 ribu per meter. Sehingga warga yang tanahnya akan dipakai Pertamina mendapat uang pembebasan hingga miliaran rupiah.

Kilang minyak Grass Roof Refinery Tuban merupakan proyek patungan antara Pertamina dengan Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Rusia, Rosneft. Proyek pembangunan kilang minyak GRR Tuban membutuhkan lahan seluas 1.050 hektare. Dengan rincian 821 hektare lahan darat dan sisanya merupakan reklamasi laut.

Terdapat sekitar 225 hektare lahan yang dibebaskan di Desa Sumurgeneng, dengan jumlah pemilik sebanyak 225 orang.

Dengan harga Rp600 ribu—800 ribu per meter, setiap warga rata-rata menerima uang sebanyak Rp8 miliar.

Proyek tersebut awalnya sempat mendapat penolakan dari warga. Tetapi setelah dilakukan pendekatan, sebagian penduduk merelakan lahannya.

Sedangkan warga yang masih menolak menjual tanahnya, dibayarkan melalui jalur konsinyasi oleh Pertamina. Uang pembayaran tersebut dibayarkan melalui pengadilan negeri. (act)

Lihat juga: KEPALA DESA KAMPUNG MILIARDER: PALING BESAR WARGA DAPAT RP26 MILIAR

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:13
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
Viral