Rekam Jejak Gerak-gerik Moeldoko, Siap Kudeta Demokrat? | tvOne

Sabtu, 6 Maret 2021 - 19:01 WIB

Jakarta - Isu upaya kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat heboh belakangan ini. Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko dituding sebagai salah satu pelakunya. 

Mantan Panglima TNI itu juga diisukan ingin maju sebagai calon presiden (Capres) 2024. Moeldoko pun mengaku tidak pernah berbicara soal Pilpres 2024. Namun dia tidak mempermasalahkan jika nantinya diorbitkan. 

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan yakni Moeldoko resmi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Sumatera Utara. Perihal ini, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku malu dan bersalah karena pernah memberi kepercayaan kepada Moeldoko.

Meski begitu, perjalanan karir Moeldoko terbilang mulus. Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur 8 Juli 1957 itu melesat namanya sejak menjabat sebagai Kasdam Jaya tahun 2008. Pada tahun 2010, Ia mengalami tiga kali rotasi jabatan dan kenaikan pangkat, mulai dari Kostrad, Kodam XII, hingga Pangdam III Siliwangi. 

Pada Agustus 2011 menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional sebelum menjabat Wakasat bulan Februari 2013. Sedangkan pada tanggal 22 Mei 2013, Moeldoko dipercaya menjadi Kepala Staf Tentara Nasional Angkatan Darat (AD).

Puncak karir kemiliterannya, Moeldoko yang merupakan lulusan terbaik AKABRI pada 1981 ini dilantik Presiden ke-6 RI yakni Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Panglima TNI pada tahun 2013. 

Dua tahun lamanya menjadi Panglima TNI, Moeldoko akhirnya pensiun pada tahun 2015. Tanggal 14 Juli 2015, Moeldoko menyerahkan jabatannya kepada Jenderal TNI yang baru, yaitu Gatot Nurmantyo. 

Setelah purna tugas, pada akhir 2016 Moeldoko pun bergabung dalam Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Wakil Dewan Pembina. Nama Moeldoko bahkan sempat muncul menjadi calon Ketua Umum menggantikan WIranto yang saat itu sudah dilantik menjadi Menko Polhukam.

Pada bulan Juli tahun 2018 Moeldoko akhirnya memilih mundur karena ingin fokus dengan tugasnya membantu presiden di Kantor Staf Kepresidenan. Sementara itu, di tahun 2019 Presiden Jokowi kembali mempercayakan Moeldoko untuk menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan. (adh)

 

Lihat juga: AHY Sebut Ketum Demokrat Abal-Abal, Jauh dari Moral dan Etika Politik

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:08
01:52
01:57
01:49
02:07
01:58
Viral