Arisan Bodong Kembali Memakan Ribuan Korban, Kerugian Capai Rp21 Miliar | AKIM tvOne

Kamis, 11 Maret 2021 - 20:52 WIB

Pekanbaru, Riau- Polres Indragiri Hulu, Riau, berhasil membongkar penipuan investasi bodong yang telah memiliki nasabah sebanyak 24 ribu lebih dengan total kerugian mencapai Rp 21 miliar. 

Program arisan bodong ini berhasil menipu 24 ribu korbannya. Pelaku melancarkan aksinya dengan menawarkan berbagai program arisan. 

Beberapa program arisan bodong yang ditawarkan pelaku diantaranya arisan sembako, arisan barang elektronik, arisan kendaraaan bermotor, hingga arisan emas murni.

Pelaku ternyata merupakan seorang perempuan berinisial FS yang berhasil diamankan. Sedangkan 31 pelaku lainnya yang merupakan ketua dari beberapa kelompok arisan masih dalam pengejaran polisi.

Pelaku berhasil menipu korban dan berhasil membuat kerugian hingga mencapai Rp 21 miliar lebih.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Indragiri Hulu, AKP I Komang Aswata, korban diiming-imingi investasi berbagai bentuk.

“Menurut keterangan dari FS ini, dia mengiming-imingi investasi uang tunai, sembako, sepeda motor, hingga berbentuk emas murni,” tutur AKP Aswata.

Berdasarkan investigasi, ada sekitar 31 kelompok arisan. Dalam masing-masing kelompok ini ada yang menyetorkan uang mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar. 

Menurut keterangan beberapa korban dan juga pelaku mengungkapkan bahwa beberapa orang mendapatkan kembali uang hasil investasi. Hal ini lah yang dijadikan alasan korban untuk ikut menginvestasikan uangnya dalam program arisan tersebut.

AKP Komang juga menambahkan, meskipun ada beberapa orang yang memang mendapatkan kembali uangnya, namun lebih banyak orang-orang yang tidak menerima hasil dari investasi bodong tersebut.

Menurut Sosiolog Imam Prasodjo, fenomena investasi bodong ini memang akan selalu ada selama masyarakat kita masih ingin mendapatkan sumber ekonomi yang instan.

“Pertama, masyarakat kita memang ingin mendapatkan alternatif sumber ekonomi yang mudah dan dapat menghasilkan keuntungan dengan cepat,” ujar Imam.

Namun Imam juga menambahkan, dalam era jejaring dan era multi level marketing ini, para sales mempunyai kecanggihan berkomunikasi. Mereka dilatih mempunyai kecanggihan di dalam mengatur strategi. 
Para korban tergiur oleh satu, dua orang yang ikut berinvestasi dan berhasil mendapatkan keuntungan. Orang-orang ini lah yang menjadi juru bicara terhadap komunitas yang menjadi sasaran.

Ada efek ingin meniru dan sama-sama untung. Hal-hal seperti ini yang banyak diajarkan dalam strategi marketing yang kemudian disalahgunakan oleh para pelaku. 

Di era digitalisasi ini, perlu adanya upaya edukasi oleh lembaga-lembaga formal terkait mengenai hal ini untuk meminimalisir korban dan kerugian materiil yang fantastis. (awy)

 

Lihat juga: AWAS! Tipu-tipu Arisan Bodong Bernilai 21M, Puluhan Ribu Orang Jadi Korban

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:00
11:11
09:23
08:52
01:36
04:20
Viral