Sengketa Blokade Pagar Beton, Camat Ciledug: Akan Ada Rapat Besar Mediasi | tvOne

Minggu, 14 Maret 2021 - 18:23 WIB

Tangerang, Banten - Satu keluarga di jalan Akasia, Tajur, Ciledug, Kota Tangerang terkurung pagar beton setinggi 2 meter. Mereka hidup dalam kurungan tembok beton sejak dua tahun terakhir. Aktivitas keluar dan masuk rumah mereka dilalui dengan naik turun tangga melompati pagar.

Perihal permasalahan ini, Syarifudin selaku Camat Ciledug pun menjelaskan kronologi awal mulanya. Menurut Syarifudin, kejadian ini bermula dari Pak H. Munir yang memenangkan lelang di bank atas nama Anas Burhan kemudian berpindah tangan ke H. Munir. Selanjutnya, H. Munir mengatasnamakan istrinya yakni, Hardiyanti.

Kejadian ini bermula pada tahun 2015, yang mana pokok permasalahannya yakni adanya selisih pendapat antara H. Munir yang pada waktu itu masih hidup dengan anak dari Anas Burhan yang bernama Ruly.

Menurut penuturan Camat Ciledug tersebut, dahulu lebar jalan sekitar 5 meter tetapi kini diklaim menjadi 2,5 meter sepanjang 100-200 meter jalan itu milik Anas Burhan yang beratas namakan anaknya.

“Mediasi telah kita lakukan terhitung dari tanggal 4 September 2019 namun lagi-lagi kedua belah pihak mengalami titik buntu karena pada saat dilakukan mediasi Pak Ruly selalu tidak hadir,” ujarnya.

Oleh karena itu, hingga kini belum diputuskan kesepakatan.  Ia pun menyebut jika mencuatnya kembali permasalahan ini pada tahun 2021 berawal dari adanya banjir pada bulan Februari lalu. Banjir itu menggerogoti tembok bagian bawah yang berada tepat di depan rumah H. Munir yang sekarang ditempati oleh Pak Asep dan keluarga.

Berdasarkan informasi dari sang pemilik rumah yakni Hardiyanti, memang sejak tahun 2019 pagar beton ini sudah ada. Namun sejak tanggal 21 Februari 2021 akses jalan mulai ditutup dengan dipasang pagar beton di depan rumah dan tentunya dapat menghalangi aktivitas dan akses jalan keluar-masuk ke rumah.

Sejak akses masuk rumahnya ditutup, pihak keluarga merasa sangat kesulitan. Tidak hanya untuk keperluan membeli makan, untuk mengantar anaknya les pun dia sangat susah. Pagar beton yang menutup rumahnya benar-benar membuat hidupnya menjadi terpenjara. (adh)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral