Seperti Indonesia, Jerman Juga Mencabut Penangguhan Penggunaan Vaksin Astrazeneca

Senin, 22 Maret 2021 - 13:30 WIB

Nuernberg, Jerman – Setelah sempat menangguhkan penggunaan vaksin  Astrazeneca selama empat hari, pemerintah Jerman akhirnya memutuskan untuk meneruskan pemberian vaksin Astrazeneca dimulai pada Jumat (19/3) lalu.

Program pemberian vaksin Covid-19 di Jerman terbiolang berjalan lambat. Kendala utamanya adalah kurangnya keberadaan stok vaksin Biontech. Selain itu, penangguhan sementara vaksin Astrazeneca serta gangguan software pada sistem pendaftaran.

Otoritas setempat berharap bulan April mendatang keberadaan stok vaksin Covid-19 dapat lebih lancar.

Pemerintah Jerman memang sempat menangguhkan pemberian vaksin Astrazeneca asal Inggris. Kamis (18/3) lalu pemerintah Jerman mengumumkan untuk meneruskan pemberian vaksin Astrazeneca dan klaim bahwa vaksin tersebut aman.

Keputusan ini berdasarkan lampu hijau dari Badan Obat Jerman atau EMA dan dewan vaksin Jerman.

Sebelumnya memang tercatat ada 13 kasus penggumpalan darah pasca pemberian kasus Astrazenca. Sejumlah peneliti medis dari Greifswald, Jerman Utara mengumumkan mereka telah menemukan penyebab penggumpalan darah bagaimana cara mengatasinya.

Saat ini ada sekitar 10,5 juta warga jerman yang telah mendapatkan vaksin Covid-19, baik buatan Biontech, Moderna dan Astrazeneca. 3,4 juta warga diantaranya telah mendapat vaksin Covid-19 lengkap.

Pekan ini angka kasus Covid-19 di Jerman kembali merangkak naik. Pemerintah Jerman telah memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi pandemi Covid-19 gelombang ketiga.

Vaksin Astrazeneca memang menjadi perbincangan hangat di berbagai negara, terutama dengan penduduk muslim. Vaksin ini mendapat resistensi warga karena menggunakan enzim yang terkandung di Babi. Meski demikian, berbagai pihak mulai meyakinkan mengenai manfaatnya ketimbang hal lain.

Selain itu, sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), vaksin AstraZeneca memiliki risiko lebih kecil dibandingkan manfaatnya.

Meskipun ada sejumlah laporan terkait indikasi pengentalan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca, namun angka peningkatan indikasi tersebut lebih kecil daripada angka kasus infeksi COVID-19. Dalam keterangan resminya, WHO menyatakan vaksinasi COVID-19 tidak akan mengurangi penyakit atau kematian karena penyebab lain.

WHO saat ini beranggapan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki manfaat lebih besar daripada risikonya, sehingga WHO merekomendasikan vaksinasi dengan AstraZeneca boleh dilanjutkan. WHO juga terus berkoordinasi dengan EMA dan badan pengawas obat-obatan di seluruh dunia terkait informasi terbaru tentang keamanan vaksinasi COVID-19. (ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:01
03:57
04:33
03:48
05:06
00:54
Viral