Colong Start Sekolah Tatap Muka, Walkot Bekasi: 92% Zona Sudah Hijau | tvOne

Selasa, 23 Maret 2021 - 10:35 WIB

Bekasi, Jawa Barat – Pemerintah Pusat mewacanakan sekolah tatap muka dimulai bulan Juli 2021, tetapi Kota Bekasi, Jawa Barat telah lebih dulu memulai kegiatan tersebut. Wali Kota Rahmat Effendi mengatakan sekolah tatap muka telah dilakukan secara bertahap karena zona di kotanya sudah 92 persen hijau.

“Sebenarnya target kami 50 persen, tetapi kami (buka) secara bertahap karena memang RT yang hijau di wilayah kami ini baru 92 persen. Jadi tinggal 8 persen lagi RT yang zonanya kuning. Secara bertahap akan kita tingkatkan kuantitasnya,” kata Rahmat Effendi di program Apa Kabar Indonesia Pagi, Selasa, 23 Maret 2021.

Dia menampik telah melakukan “curi start” karena telah mengajukan izin sekolah tatap muka sejak tahun lalu.

“Saya sejak bulan Juli 2020 kemarin sudah mengajukan dua atau tiga surat ke Kementerian Pendidikan, tapi terbentur zona di wilayah-wilayah itu. Kami tunda. Saat sekarang sudah 92 persen maka rasanya untuk melakukan kebiasaan pada proses adaptasi ini ya mau tidak mau secara bertahap kita buka tatap muka itu dengan prokes  yang ketat,” tambahnya.

Namun wali kota yang akrab disapa Pepen ini menyatakan bahwa orang tua diberi kebebasan untuk memilih yang terbaik untuk putra-putrinya.

“Kalau orang tua masih keberatan kita tidak izinkan dalam tatap muka,” terangnya.

Pepen juga mengungkapkan salah satu alasan dimulainya sekolah tatap muka adalah vaksinasi guru yang sudah selesai di wilayahnya.

“Sarana dan prasarana sekolah juga menjadi bagian yang sangat penting, guru-gurunya juga tidak kalah penting. Kita sudah selesai guru-gurunya kita lakukan vaksinasi. Jadi pada saat ini sudah terpenuhi, rasanya dengan menggunakan video conference ini anak-anak jadi banyak waktu terbuang. Makanya sekarang kita masuk proses tatap muka secara bertahap,” ujar Pepen.

Sebelunya, Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat mengizinkan 110 sekolah menggelar pembelajaran tatap muka dengan mengikuti pedoman protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Pembelajaran dimulai tiga rombongan belajar setiap sekolah, lalu terus ditambah hingga 50 persen jumlah ruang kelas yang ada," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah di Bekasi, Senin (22/3).

Dia mengatakan pembelajaran tatap muka diizinkan dilakukan di 22 SMP dan 88 SD baik sekolah negeri dan swasta dengan didahului persiapan melakukan pembelajaran.

"Sebanyak 110 sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka tapi yang hari ini langsung melaksanakan di SMPN 2 Kota Bekasi,” katanya.

Menurut dia pembelajaran secara tatap muka ini sebetulnya hanya persiapan sebab belajar daring masih menjadi pilihan utama sehingga persiapan tatap muka kali ini tidak melibatkan semua sekolah.

"Jadi dibagi dalam tiga rombongan belajar di setiap satu sekolah. Untuk satu rombel, hanya 18 murid. Sehingga tiga rombel dalam satu sekolah maka yang bisa menggelar tatap muka sebanyak 54 murid," katanya.

"Untuk teknisnya diserahkan kepada pihak sekolah karena pihak sekolah yang akan menyesuaikan masing-masing program pengajaran," ucapnya.

Kepala Bagian Humas Setda Kota Bekasi Sajekti Rubiah mengatakan skema sekolah tatap muka ini tertuang dalam kebijakan adaptasi tatanan hidup baru satuan pendidikan yang merujuk pada pedoman yang dibuat Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

Sajekti menekankan pembelajaran tatal muka pada 110 sekolah itu bukan perintah dari pemerintah melainkan sebaliknya, pihak sekolah yang mengajukan proposal.

"Tidak ada pemaksaan kepada sekolah untuk pembelajaran tatap muka. Kebijakan ini merupakan respon atas berbagai usulan agar sekolah tatap muka mulai diselenggarakan," katanya. (act/ant)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:16
09:06
09:00
01:35
02:53
03:01
Viral