Flyover Anyar Lenteng Agung dan Tanjung Barat Masuk Uji Coba ke-2 | tvOne

Senin, 5 April 2021 - 16:30 WIB

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga melakukan uji coba tahap kedua jalan layang (fly over) Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang menyerupai tapal kuda di Jakarta Selatan.  

Dinas Bina Marga DKI melakukan uji coba kedua di Jalan Layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat, 1-6 April 2021. Uji coba berlangsung dari pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. Setelah uji coba selesai enam hari, Bina Marga akan kembali menutup jalan layang itu untuk dilakukan evaluasi.

Petugas dari Dinas Perhubungan dan polisi bersiaga di sekitar jalan layang. Tidak ada antrean padat kendaraan di sekitar jalan layang karena uji coba serupa sudah pernah dilakukan 31 Januari hingga 2 Februari 2021.

Seorang pedagang kaki lima yang berjualan di dekat "fly over" Lenteng Agung Ahmad Fauzi mengaku dengan adanya jalan layang itu diharapkan mengurangi kemacetan. "Di bawah 'fly over' itu ada palang kereta, sering terjadi kecelakaan. Kalau mau ke Pasar Minggu, nunggu kereta lewat dulu sekitar 10 menit, sekarang itu bisa dipotong," katanya.

Senada dengan Ahmad Fauzi, seorang pengemudi ojek daring, Muhammad Ridwan juga menyambut baik adanya jalan layang itu karena memperlancar arus lalu lintas. "Lumayan makin lancar jadinya, engga capek lagi kena macet," katanya.

Ia pun berharap, sebagian konstruksi yang belum selesai segera dirampungkan agar jalan layang itu sepenuhnya beroperasi.
 
Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyiapkan jalur khusus sepeda di jalan layang (fly over) Lenteng Agung dan Tanjung Barat di Jakarta Selatan. Dinas Bina Marga DKI membuat marka khusus jalur sepeda di sisi kiri yang bisa digunakan pencinta gowes.

Pesepeda harus berhati-hati dan memperhatikan kendaraan lain karena jalan layang berbentuk tapal kuda itu juga bisa dilalui kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor. Pengendara baik sepeda maupun kendaraan bermotor juga harus memperhatikan tikungan tajam dengan batas kecepatan mencapai 20 kilometer (km) per jam sesuai marka yang terpasang.

Selain itu juga sudah dipasang rambu lalu lintas di antaranya lampu "flip flop" untuk berhati-hati bagi pengendara yang melewati samping dan atas "fly over" serta rambu batas ketinggian maksimal kendaraan, yakni 3,8 meter. Di dekat jalan layang juga dipasang rambu dilarang masuk bagi pejalan kaki. Untuk pejalan kaki, disiapkan jalur jembatan penyeberangan orang (JPO). Ketika keluar dari jalur jalan layang juga terpasang pengumuman bahwa putaran sementara hanya bisa ke arah Pasar Minggu, sedangkan ke arah Jalan Joe sedang dalam konstruksi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengungkapkan jalan layang itu juga dilengkapi sejumlah rambu lalu lintas dan kamera pengawas (CCTV). Pihaknya menambah rambu lalu lintas dan memasang marka kejut agar pengendara lebih berhati-hati.

Pemasangan fasilitas lalu lintas itu, kata dia, sebagai bagian evaluasi dari hasil uji coba tahap pertama yang dilakukan pada 31 Januari sampai 2 Februari 2021 Selain itu, pihaknya juga memasang CCTV untuk memantau arus kendaraan yang melintas di jalan layang itu.

Ia mengatakan, jalan layang itu akan ditutup kembali setelah uji coba kedua untuk dilakukan evaluasi kembali dan penyempurnaan konstruksi. (ari/ant)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral