Hari Ini, 85 Sekolah di Jakarta Gelar Uji Coba Sekolah Pembelajaran Tatap Muka | tvOne

Rabu, 7 April 2021 - 12:37 WIB

Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Rabu (7/4) hingga 29 April mendatang. Uji coba KBM tatap muka melibatkan 85 sekolah yang ada di DKI Jakarta.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan uji coba KBM tatap muka di Jakarta melibatkan 85 sekolah, dari 100 sekolah yang dinominasikan.

"Untuk 100 sekolah yang dinominasikan, setelah mengikuti pelatihan selama dua pekan ada 14 sekolah yang gagal namun satu lagi mundur. Sehingga total ada 15 sekolah jadi total dari 100 ada 85 yang diteruskan untuk pembelajaran tatap muka," kata Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah.

Berikut daftar 85 sekolah yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka yang dimulai pada Rabu 7 April 2021 yakni: SDN Pulau Tidung 01 Pagi,  SDN Cipete Utara 15 Pagi, SDN Gandaria Utara 11 Pagi, SDN Kebagusan 04 Pagi, , SDN Tengah 07 Pagi, SDN Baru 08 Pagi, SDN Cipinang Melayu 08 Pagi, SDN Kapuk 01 Pagi, SDN Kedoya Selatan 01 Pagi, SDN Tegal Alur 17, SDN Kalideres 01 Pagi, SD Negeri Palmerah 03 Pagi, SDN Jembatan Limat 02 Petang.

Selanjutnya, SDN Cengkareng Timur 04 Petang, SDN Angke 03 Pagi, SDN Cideng 07, SDN Kenari 08, SDN Petojo Utara 05

SDN Rawasari 05 Pagi, SD Cikal, SDN Pondok Labu 14 Pagi, SDN Manggarai 03, SDN Penggilingan 05, SDN Pondok Kelapa 05 Pagi, SDN Jati 01 Pagi, SDN Bambu Apus 01 Pagi, SD Panca Bhakti, SDN Pulogadung 07, SDN Tengah 06 Pagi, SDN Ciracas 07 Pagi, SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pagi, SDN Pademangan Barat 11 Pagi, SDN Sukapura 01 Pagi, SDN Rorotan 02 Pagi, SDN Pejagalan 03 Pagi, SD Lycee Francais De Jakarta, SD Jakarta Intercultural School Pattimura,  SD Jakarta Intercultural School Pondok Indah, SD ACG School Jakarta.

Kemudian,  SMP NEGERI 217 Jakarta, SMP Bina Insan Mandiri, SMP Yadika 5, SMP Mahatma Gandhi School, SMP St. Fransiskus II Jakarta, SMP Negeri 236, SMP Jakarta Intercultural School Cilandak, SMP Highscope Indonesia, SMP Lycee Francais De Jakarta.

Lebih jauh, SMA  Cikalamri, SMA Diponegoro 1, SMAK Penabur Kelapa Gading, SMA Pelita Harapan Kemang Village

SMA Jakarta Intercultural School,  ​SMA Lycee Francais De Jakarta, SMKS Cindera Mata Indah Jakarta, SMKN 60 Jakarta, SMKN 9 Jakarta, SMKS Muhammadiyah 4 Jakarta, SMKN 44 Jakarta, SMKN 16 Jakarta, SMKN 2 Jakarta, SMKS Muhammdiyah 2 Jakarta, SMKS YPK Kesatuan Jakarta, SMKS Dharma Raya, SMKN 15 Jakarta, SMKN 6 Jakarta, SMKN 32 Jakarta, SMKN 30 Jakarta, SMKN 28 Jakarta, SMKS Wisata Indonesia, SMKS Islam PB Soedirman 2 Jakarta, SMKS Budi Warman 2 Jakarta, SMKS Malaka Jakarta, SMKN 51 Jakarta, SMKN 22 Jakarta, SMKN 66 Jakarta.

Terakhir, SMKS Insan Mulia Informatika, SMKS Walang Jaya, Puspita Martha, MIS Nurul Yaqin, MIS At Taqwa Pedurenan, MAN 10 Jakarta, MAS Anninda Al Islamy, MTSN 32 Jakarta, dan MTSS Anninda Al Islamy.

Diperluas Jika Berhasil

Sementara itu,  Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan belajar tatap muka di sekolah akan diperluas jika uji coba pada 85 sekolah berbagai tingkatan berhasil dengan baik.

"Insya Allah besok akan diujicoba tatap muka sekolah sementara selama dua bulan ke depan, mudah-mudahan bisa meyakinkan kita semua bahwa sapras bisa disiapkan dengan baik termasuk pendidik. Jika ini berhasil, maka ke depan kita mempertimbangkan untuk memperluas kembali," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (6/4) malam.

Riza menyebutkan uji coba sekolah tatap muka sebagian tersebut, telah mendapat dukungan pemerintah pusat dan akan dijalankan dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.

Namun demikian, dia mengingatkan agar orang tua siswa yang mengizinkan anaknya ikut program ini dan para guru untuk terus mengedukasi dan mengingatkan para siswa, khususnya yang berusia Sekolah Dasar (SD) agar melaksanakan protokol kesehatan secara tertib.

"Yakinkan anak-anak kita bahwa melaksanakan prokes itu tidak sulit, kemudian dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak itu saja cukup untuk menjaga dari COVID-19," tutur Riza.

Kemudian, Riza juga mengharapkan program ini sukses besar mengingat tenaga pendidik sudah mengikuti program vaksinasi yang telah dilaksanakan pemerintah meski belum seluruhnya dari target yang ada sebanyak 183.327 orang.

"Memang untuk guru-guru ini baru mulai akhir Maret, tapi ini akan terus dilaksanakan dan kita tambah terus," ujarnya.

Meski demikian, Riza menyatakan orang tua murid diberikan kesempatan untuk menolak program sekolah tatap muka karena bersifat tidak memaksa, mengingat dikabarkan sejumlah orang tua siswa khawatir dan ragu membiarkan anaknya sekolah tatap muka.

"Memang masih banyak yang ragu, makannya kita kembalikan ke orang tua, karena ini kan menyangkut kesehatan individu, tentu hak orang tua mengizinkan atau tidak," ucapnya. (ito/ant)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:06
03:25
02:07
06:34
01:19
00:55
Viral