DPRD Tangerang Terus Mendapatkan Kecaman Warganet Akibat Kebijakan Baju Dinas Mewah

Tangerang, Banten - Kecaman dan hujan kritik terus mengalir bagi DPRD Kota Tangerang meski kebijakan baju dinas merk mewah anggota DPRD ini sudah dibatalkan.

Sindiran keras juga terus membanjiri lini masa media sosial, tak terkecuali sindiran dari seorang komedian Bintang Emon.

Polemik baju dinas Louis Vuitton DPRD Tangerang bisa jadi pelajaran bagi pejabat publik agar tidak membuat kebijakan publik sembarangan.

Anggaran pengadaan bahan baju dinas yang mencapai Rp 675 juta dan ongkos jahit Rp 600 juta mengundang kecaman keras dari netizen meskipun kebijakan ini sudah dibatalkan.

Hujan kritik membanjiri lini massa Twitter. Louis Vuitton bahkan menjadi trending topik yang isinya merupakan kemarahan masyarakat.

Netizen mencurahkan kekecewaan mereka di Twitter. Seperti akun @atuy_fathur yang menyarankan seragam anggota DPRD diganti kain kafan sebagai bentuk sindiran keras.

Akun @bimobagask menyoroti kinerja anggota DPRD yang dinilai masih jauh dari level sekelas Louis Vuitton.

Sementara akun @bellavilia menyindir imbauan berbelanja produk lokal bagi masyarakat, sementara wakil rakyatnya memakai baju brand mewah luar negeri.

“Masyarakat disuruh belanja produk lokal, wakil rakyatnya malah berbaju dinas Louis Vuitton,” cuitnya.

Sindiran-sindiran lainnya terus berdatangan di media sosial meski pembatalan pengadaan baju dinas bermerk sudah disampaikan. 

Salah satu sindiran datang dari komedian Bintang Emon yang menyoroti polemik baju dinas Louis Vuitton ini.

“Baju dinas dari Louis Vuitton. Ingat pas pemilu, anda-anda memang bagi-baji, tapi kan bajunya baju partai, bukan Louis Vuitton,” ujar Bintang dikutip oleh tvonenews.com (11/8).

Kemudian Bintang melanjutkan dengan membandingkan baju partai yang biasa dibagikan oleh para calon anggota DPRD ketika kampanye.

“Baju partai yang bahannya kayak saringan tahu. Ya kocak benar modal baju partai pengen dapat baju Louis Vuitton,” imbuhnya.

Di akhir kalimat, Bintang Emon bahkan menyelipkan sindiran Louis Vuitton tidak cocok untuk baju ‘tidur’ untuk menyindir para wakil rakyat yang kadang terekam oleh kamera pewarta terlihat tidur ketika rapat. 

Sindiran dan kritikan rakyat diharapkan menjadi pelajaran untuk para pejabat publik agar kebijakan yang dikeluarkan harus berdasarkan dengan kepentingan rakyat. Selain itu, pejabat publik diharapkan memiliki sense of crisis di tengah pandemi.(awy)