M Kace Alami Penganiayaan, Ketua IPW: Sebab-Akibat Tidak Jadi Pembenaran Tindak Kekerasan

Selasa, 21 September 2021 - 16:11 WIB

Jakarta - Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso angkat bicara mengenai aksi pemukulan Irjen Polisi Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kace alias Kece.

Dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi, Sugeng mengkritik pernyataan Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas. Menurutnya kata-kata kyai tersebut condong kepada pembiaran atas kekerasan yang dialami Kace. 

Walaupun ada sebab-akibat dalam kasus ini, menurutnya bukan berarti hal tersebut menjadi pembenaran atas perbuatan kekerasan.

"Buya sepertinya melegitimasi kekerasan atas alasan ketersinggungan penghinaan terhadap agama. Itu yang harusnya pak Kyai agak hati-hati nih, ya," tutur Sugeng.

Tudingan tersebut langsung dijawab oleh Anwar Abbas. Ia mengaku dirinya sangat anti terhadap kekerasan. Namun ia mengatakan, jika ada perilaku kekerasan, orang-orang harus paham yang sebab perilaku tersebut, apakah itu merupakan aksi atau reaksi atas sesuatu. Ia pun mengangkat analogi peristiwa Zidane yang menanduk Materazzi.

"Zidane menanduk Materazzi itu reaksi, bukan aksi. Kalau ingin permainan itu berjalan dengan baik, jangan ada hina menghina. Kalau kata Bonaparte, "Anda boleh menghina saya tapi jangan menghina agama saya." Tapi bagi Zinedine Zidane, "Anda boleh menghina saya tapi jangan hina ibu saya,"" ungkap Anwas.

Ia lalu menilai bahwa permintaan terdakwa kasus suap itu dalam surat terbuka bahwa "sumber api tindak terpuji itu dipadamkan". Sumber api itu, sambung Anwar, merupakan konten-konten penghinaan yang pernah diunggah dan disebarluaskan oleh Kace. Ia pun sangat setuju dengan permintaan Napoleon.

"Oleh karena itu seandainya Pak Sugeng menganggap pikiran saya berbahaya, dimana berbahayanya? Kalau ada asap, jangan asapnya diurusin, cari sumber apinya. Sumber apinya itu dipadamkan," katanya. (afr)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
01:41
01:47
06:30
01:40
02:00
Viral