Bela Lansia Terkait Konflik Lahan, Babinsa Diperiksa Polisi

Manado, Sulawesi Utara - Surat protes terbuka dari Inspektur Kodam XIII/Merdeka untuk Kapolri Jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo viral di media sosial. Surat tersebut berisi protes terkait penahanan warga lansia atas konflik lahan dengan pengembang perumahan dan soal pemeriksaan polisi terhadap anggota Babinsa yang membela warga di Manado Sulawesi Utara.

Pemanggilan pemeriksaan terhadap anggota Bintara Pembina Desa atau Babinsa Kelurahan Winangun oleh Polresta Manado berbuntut panjang. Pasalnya anggota Babinsa tersebut diperiksa polisi hanya karena membela seorang lansia yang terlibat konflik lahan dengan pengembang perumahan.

Pemeriksaan itu membuat Irdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Junior Tumilaar turun tangan. Junior mengaku tak terima atas pemanggilan pemeriksaan anggota Babinsa dan penahanan terhadap warga lansia tersebut hingga menulis surat terbuka pada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Surat berisi tiga poin yaitu terkait penahanan warga lansia hanya karena membongkar pagar yang menutup akses jalan masuk ke kebun miliknya, protes terhadap pemanggilan polisi terhadap anggota Babinsa, dan terkait hak tanah warga yang diduga diserobot oleh pihak pengembang Citraland Manado.

Irdam XIII/Merdeka Ini akhirnya menjemput Ari Taharu, lansia yang ditahan pihak Polresta Manado setelah penangguhan penahanannya dikabulkan. Junior pun meminta Kapolri menanggapi suratnya dan mengingatkan bahwa Babinsa adalah pelindung rakyat hingga tak layak diperkarakan.

"Saya harapkan hal ini bisa dijawab oleh Bapak Kapolri dengan surat tulisan tangan saya sendiri. Saya tidak menggunakan fasilitas negara, ini pribadi. Ini bukan persoalan institusi tapi persoalan pertahanan negara yang dilaksanakan oleh Babinsa," tegasnya Junior.

Sementara Ari yang baru bebas mengaku senang karena masih ada yang peduli dengannya. Ia juga berharap konflik lahan dengan pengembang Citraland bisa segera teratasi agar ia bisa kembali masuk ke kebun miliknya.