Presiden Joko Widodo Sampaikan Pidato di Sidang Majelis Umum PBB Ke-76

Jakarta - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato secara virtual di sidang umum PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyinggung soal ketimpangan dalam proses pemberian vaksin Covid-19 antar negara di dunia, dan masalah perdamaian dunia.

Sidang Majelis Umum PBB ke-76 digelar di New York Rabu (22/9) waktu setempat. Sidang kali ini menggambarkan tantangan yang dihadapi dunia akibat pandemi Covid-19. Sebanyak 195 negara dijadwalkan berpartisipasi dalam High-Level Week Sidang Majelis umum PBB kali ini.

Sebanyak 107 negara diantaranya berpartisipasi pada tingkat kepala negara baik yang hadir maupun menyampaikan statement secara virtual, termasuk Presiden Joko Widodo. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyinggung soal ketimpangan dan diskriminasi dalam proses pemberian vaksin Covid-19 antarnegara di dunia.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta dunia memperhatikan perdamaian dunia, menyikapi kondisi di Myanmar, Afganistan dan Palestina. 

“Diperlukan standarisasi protokol kesehatan Global dalam hal aktivitas lintas batas negara. ,Misalnya perihal kriteria vaksinasi, hasil tes, maupun status kesehatan lainnya. Pandemi Covid-19 mengingatkan kita tentang pentingnya penyebaran sentra produksi kebutuhan vaksin di dunia, di banyak negara. Kita harus tetap serius melawan intoleransi,konflik, terorisme, dan perang. Perdamaian dalam keberagaman, jaminan hak perempuan, dan kelompok minoritas harus kita tegakkan. Potensi praktek kekerasan dan marginalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina yang semakin jauh dari harapan, serta krisis politik di Myanmar, harus menjadi agenda kita bersama,” tutur Presiden Joko Widodo.

Sidang Majelis umum PBB ke-76 kali ini menggambarkan tantangan dunia mulai dari Covid-19 hingga perubahan iklim dan kemiskinan hingga konflik di berbagai belahan dunia.(awy)