Harga Telur Anjlok Diduga Karena Permainan Perusahaan Besar

Kamis, 30 September 2021 - 10:48 WIB

Jakarta - Para peternak ayam petelur di desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan Jawa Barat sudah sedikit lega harga telur ayam dalam dua hari terakhir mengalami kenaikan. Sebelumnya harga telur ayam di kalangan peternak dihargai Rp15.000 sampai Rp15.500 per kilo, naik menjadi Rp18.000 per kilo. Namun para peternak mengaku masih merugi karena belum bisa menutupi biaya operasional.
Sementara diperkirakan harga telur ayam akan kembali turun karena banyak pembeli mengeluh dengan naiknya harga telur di tingkat peternak.
Sementara itu peternak ayam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur masih tetap bertahan meskipun harus menanggung kerugian hingga Rp7.000 perkilogramnya. Harga telur ayam di kalangan peternak di kabupaten Blitar masih di harga Rp15.000 hingga Rp15.500 perkilogramnya. Para peternak berharap pemerintah dapat menstabilkan harga telur di kalangan peternak.
"Ini adalah bentuk keprihatinan kami ke peternak Blitar raya daripada telur itu dijual terus murah dan kami terus terus merugi, yaudah kasihkan aja ke masyarakat," keluh Yesi Yuni, salah satu peternak di Blitar.
Ia berharap pemerintah turun tangan dalam membuat sistem perlindungan bagi peternak rakyat UMKM. Ia juga meminta untuk stop budidaya unggas oleh integrator dan agar pemerintah mampu menjaga harga telur di pasaran agar peternak tak merugi. 
Masih terkait dengan harga telur, menurut Yuni harga telur anjlok di pasaran akibat permainan para peternak besar atau integrator. "Kalau kami melihat disini karena adanya pihak pabrikan besar atau integrator yang ikut main disini, ikut budidaya. Sehingga mereka menghasilkan telur, kami juga menghasilkan telur. Padahal di sisi lain, daya beli masyarakat masih belum mampu karena adanya PPKM ini, sehingga supply-demand menjadi tidak imbang lagi," ungkap Yuni kepada tvOne.
Integrator ini ucap Yuni melakukan budidaya dengan kandang besar dan teknologi yang canggih sehingga menggerus pelaku UMKM lokal. Ia bahkan menggambarkan gempuran pemodal besar terhadap peternak skala UMKM ini laksana anak ayam yang bertarung dengan elang. (afr)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:33
02:33
01:15
01:45
08:58
01:43
Viral