Umrah Kembali dibuka Untuk Jemaah Indonesia, Cholil Nafis: Biayanya Akan Lebih Mahal

Jakarta - Kabar mengenai akan dimulainya kembali pengiriman jamaah umrah dari Indonesia sangat menggembirakan bagi umat Muslim di tanah air. Majelis Ulama Indonesia dan Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) pun menyambut baik kabar ini.

Namun demikian, Ketua MUI bidang Dakwah, KH Cholil Nafis mengungkapkan kabar ini baru sebatas harapan karena belum ada kabar pasti apakah Arab Saudi berkenan menerima jamaah Indonesia kembali. Ia juga memperkirakan bahwa nantinya akan ada kenaikan biaya umrah, mengikuti kebijakan dari Saudi.

"Belum ada ketentuan pasti, ini kan baru harapan. Belum ada kepastiannya kapan dibukanya, bagaimana mekanismenya, termasuk juga nanti ada intake terhadap pembiayaan. Pasti naik. Karena memang satu kamar biasanya berisi empat orang, sekarang hanya isi dua orang, bahkan mungkin hanya satu. Begitu juga transportasi," ungkapnya.

Biaya tambahan bukan hanya karena hal-hal di atas, namun juga karena ada kebutuhan-kebutuhan lain yang harus disiapkan saat umrah di era pandemi. Kebutuhan tersebut bisa saja seperti biaya karantina, biaya PCR, dan juga fasilitas-fasilitas lain yang dipersyaratkan pemerintah Arab Saudi.

"Pernah diprediksi sampai di atas Rp50 juta biayanya. Jadi memang pasti naik harganya kecuali memang ada diskon untuk menarik perhatian para muktamirin yang mau berangkat umrah. Tapi kalau hitung-hitungan di atas kertas pasti naik, nggak mungkin turun," prediksinya. (afr)