Harga Minyak Mentah di Sejumlah Negara Naik Drastis

Jakarta - Krisis energi melanda sejumlah negara. Kondisi ini seiring melonjaknya harga minyak mentah dunia yang kembali menyentuh angka 80 dollar per barrel.

Krisis energi terjadi di China, Inggris dan sejumlah negara-negara Eropa. Bahan bakar langka serta harga gas terus merangkak naik. Seiring dengan kondisi tersebut, harga minyak mentah dunia ikut melonjak. Untuk kali pertama sejak 2014 harga minyak mentah di pasar Amerika Serikat menembus angka 80 dollar per barel atau setara Rp 1,4 juta per barel.

Ekonom menyebut, kondisi ini adalah kabar buruk bagi pemulihan ekonomi dunia, khususnya di negara-negara yang akan memasuki musim dingin, dimana konsumsi energi jauh lebih besar dari biasanya. Kondisi ini diperparah dengan melonjaknya harga gas alam serta batubara yang sempat mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.

Oleh sebab itu sejumlah fasilitas pembangkit listrik yang semula menggunakan gas atau batubara, beralih ke minyak. Dengan kau yang ada sejumlah analis memperkirakan harga minyak mentah masih bisa bergerak lebih tinggi dari saat ini. 

Untuk harga minyak Brent, analis memproyeksikan diangka 85 dollar per barel, pada kuartal ke-empat dan bisa melonjak hingga 90 dollar per barel pada waktu-waktu tertentu. Bahkan Bank of America memprediksi memasuki musim dingin harga minyak mentah Brent bisa menembus 100 dollar per barrel.(awy)