Wajib Test PCR Mulai Diberlakukan, Warga Bali Takut Sepi Pengunjung Lagi

Selasa, 26 Oktober 2021 - 13:47 WIB

Jakarta - Tak hanya bagi calon penumpang, kebijakan wajib test PCR bagi penumpang transportasi udara membuat pelaku ekonomi gelisah. Warga Bali, khususnya pelaku pariwisata resah karena kebijakan ini dinilai akan berdampak negatif bagi industri utama di Pulau Dewata. Hal ini mengingat biaya PCR yang sama seperti harga tiket Jakarta-Bali.
Berdasarkan laporan wartawan tvOne di lapangan, terdapat perbedaan yang mencolok dari aspek kedatangan jumlah penumpang pesawat di saat PCR diberlakukan dengan saat test antigen diberlakukan. Temuan inipun dikonfirmasi oleh pengelola bandara internasional Ngurah Rai. Mereka menyebut saat test PCR diberlakukan, hanya ada sekitar 1.000 penumpang yang datang setiap harinya. Sebaliknya, saat test antigen diberlakukan, jumlah penumpang dapat mencapai 10.000 orang per harinya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryani Motik mengungkapkan bahwa kontrol penyebaran pada moda transportasi pesawat sudah lebih baik karena dilengkapi dengan HEPA filter. Namun demi alasan keamanan dan kenyamanan bersama, ia berargumen bahwa jika memang kebijakan wajib PCR diterapkan, maka pemerintah harus menerapkannya pada semua moda transportasi publik.
"Kalau memang mau diterapkan demi dan atas nama kesehatan, silakan diterapkan. Tapi mbok ya barengan gitu loh kebijakannya. Tidak hanya pada pesawat tapi bersama juga pada kereta dan bus. Tapi sebelumnya agar tidak mematikan industri, itu diberitahukan dulu. Jadi diinformasikan kepada kereta, kepada bus, dan kepada seluruh moda transportasi. Persoalan yang ada, sering kebijakan itu diambil tiba-tiba," ungkapnya. (afr)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:43
06:09
02:32
04:51
03:03
02:36
Viral