Kekerasan Di Dunia Pendidikan Terulang, Prof. Arief Rachman: Saya Sangat Kecewa!

Rabu, 27 Oktober 2021 - 19:42 WIB

Solo, Jawa Tengah - Seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret Solo tewas dengan tragis akibat  kekerasan yang diterima saat kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Resimen Mahasiswa.
Menurut polis,  Gilang yang berusia 21 tahun itu terkenal sejumlah pukulan di bagian kepala yang menyebabkan penyumbatan di bagian otak, dan akhirnya meninggal dunia. Hasil otopsi juga menunjukkan tubuh mahasiswa ini terkena sejumlah tindakan kekerasan.
Menurut pengamat pendidikan, Profesor Arif Rahman, ada 5 hal yang mendasari mengapa hal seperti ini terus terjadi.
Pertama, di semua lini dan level pendidikan, belum begitu memahami apa sebetulnya pendidikan itu.
Pendidikan itu adalah proses, dan proses itu untuk membangkitkan kemampuan-kemampuan intelektual, emosional, sosial, jasmani, dan juga kemampuan-kemampuan agama yang sangat penting.
“Untuk Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, ini merupakan suatu pelajaran yang perlu kita perhatikan. Sebagai suatu lembaga pendidikan, kita tidak bisa hanya mempunyai rambu-rambu saja, tetapi di dalam latihan dasar resimen mahasiswa itu kita harus memakai ilmu yang benar-benar bisa diandalkan, bisa dipakai, dihormati, bisa dilaksanakan oleh semuanya, dan yang terakhir harus bisa dievaluasi,” tutur Profesor Arif.
Profesor Arif Rahman juga menyampaikan kekecewaannya karena kekerasan di dunia pendidikan terus terulang.(awy)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:59
02:00
01:32
25:54
04:20
02:33
Viral