Segala Cara Dilakukan Demi Engagement, Kang Maman: Jangan Kasih Panggung Orang Seperti Ini!

Jakarta - Perilaku-perilaku yang mengganggu bahkan berbahaya kerap ditampakkan para pembuat konten demi meraup engagement (interaksi) yang tinggi. Maman Suherman, pengamat media sosial mengatakan bahwa hal ini erat kaitannya dengan budaya di dunia maya, utamanya di media sosial.

Karena sosial media tidak memiliki sekat-sekat seperti di kehidupan nyata, maka semua orang bebas berkomentar apa saja disana termasuk komentar-komentar yang sengaja dilontarkan untuk memperoleh balasan dari orang lain.

"Mereka merasa ini kesempatan untuk mendapatkan traffic lewat komentar-komentar mereka dan kalau kita diamkan, mereka juga akan mati angin kok. Persoalannya kita begitu reaktif dan justru itu yang mereka tunggu, itu yang mereka harapkan. Apalagi kalau yang sudah paham tentang betapa dia betapa orang mencari influencer. Influencer itu reach dan engagementnya harus tinggi," sebut pria yang akrab disapa Kang Maman ini.

Ia pun mengimbau kepada agensi periklanan untuk tidak hanya melihat seberapa besar pengikut atau interaksi yang dapat dimiliki seorang influencer, namun juga harus dilihat alasan bagaimana dia dapat mengumpulkan pengikut dan interaksi sebanyak itu.

"Jangan main lihat angka-angka saja. Supaya kita tidak memberi panggung pada orang-orang seperti ini. Karena kalau tidak, dia akan menghalalkan segala cara untuk hal tersebut (traffic, followers, engagement) karena yang diminta dicapture cuma persoalan angka dia punya jangkauan akunnya seberapa banyak, di berapa negara, laki-laki atau perempuan yang dia bisa raih dalam bermedia sosial, dan lain sebagainya," tegas penulis ini.

Dengan melakukan hal tersebut, maka secara tak langsung dapat mengajarkan para content creator atau influencer untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan etika, hukum, atau keselamatan demi monetisasi atau menguangkan konten-konten miliknya. (afr)