Deretan Kasus Kekerasan Seksual di Bulan Desember

Sabtu, 11 Desember 2021 - 21:35 WIB


Jakarta - Anggota Komnas Perempuan, Professor Alimatul Qibtiyah mengatakan, banyaknya muncul kasus-kasus kekerasan seksual saat ini bisa karena jumlah kasus yang bertambah, atau juga karena korban sudah mulai berani berbicara atau speak up. 

Walaupun, menurut Prof Alimatul, jumlah para korban yang speak up belum seberapa dibandingkan dengan data dari Komnas Perempuan. Sebanyak 83% pada tahun 2020, korban banyak yang memilih untuk diam.

“Jadi memang betul-betul jumlahnya bertambah, tapi bisa jadi karena adanya kesadaran dari pada korban untuk melakukan pelaporan, dan juga speak up kepada aparat penegak hukum ataupun juga kepada lembaga layanan yang ada,” tutur Alimatul.

Komisioner KPAI Rita Pranawati menambahkan, tingginya kasus kekerasan terhadap anak disebabkan oleh posisi anak yang rentan, khususnya anak yang berada di komunitas atau institusi dengan relasi kuasa yang tidak setara.

Selain itu, Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mengatakan, pesantren menempati urutan kedua dalam hal kasus kekerasan seksual dalam periode 2015-2020.

Dalam laporan itu, Komnas Perempuan mengungkap bahwa kasus kekerasan seksual paling banyak terjadi di universitas dengan angka 27 persen.

Kemudian, 19 persen terjadi di pesantren atau pendidikan berbasis agama Islam, 15 persen terjadi di tingkat SMU/SMK, 7 persen terjadi di tingkat SMP, dan 3 persen masing-masing di TK, SD, SLB, dan pendidikan berbasis agama Kristen.

Terkait kasus yang terjadi di pesantren MH, Bandung, Siti mendorong agar Kementerian Agama membuat mekanisme terkait pengawasan di pesantren.(awy)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:13
01:51
04:09
02:08
26:44
05:12
Viral