Kondisi Pasca Gempa Bumi Magnitudo 7,4 di Sikka dan Selayar

Kamis, 16 Desember 2021 - 09:10 WIB

Sikka, NTT - Ratusan pengungsi asal Kelurahan Wuring korban gempa bumi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur terlantar. Sudah dua malam balita dan anak-anak tidur di ruang terbuka tanpa tenda.

Dua hari pasca gempa bumi 7,3 magnitudo yang melanda Sikka, NTT, ratusan orang pengungsi hidup seadanya. Warga pesisir pantai utara Flores Kecamatan Alok Barat mengungsi ke halaman kantor lurah Wuring, halaman sekolah, dan juga kebun.

Kondisi mereka kian memprihatinkan saat malam hari. Para pengungsi terutama anak-anak dan wanita tidur beralaskan terpal seadanya tanpa tenda yang menutupi kepala.

Warga mengaku belum ada perhatian dari pemerintah. Bantuan pun belum pernah datang. Warga mengaku pilih memilih mengungsi di tempat ini karena takut ancaman tsunami dan gempa susulan mengingat para pengungsi ini tinggal di pesisir pantai utara Flores.

Gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi di Nusa Tenggara Timur juga berdampak kepada pulau-pulau di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Dermaga pelabuhan rakyat warga desa Garaupa, Kecamatan Pasilambena yang berada di pulau Kalaotoa rubuh dan tidak dapat digunakan lagi. Dermaga ini rubuh setelah tidak mampu menahan guncangan gempa berskala 7,4 magnitudo pada Selasa (14/12) siang.

Menurut warga yang melihat rubuhnya dermaga tersebut bersamaan dengan naiknya air laut. Rubuhnya dermaga membuat aktivitas perekonomian dan arus bongkar muat barang lumpuh dan distribusi hasil tangkapan ikan nelayan terhambat.

Kecamatan Pasilambena di pulau Kalaotoa merupakan kecamatan terluar di Kepulauan Selayar dan sangat dekat jaraknya dengan pusat gempa di perairan Nusa Tenggara Timur. (afr)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
07:13
03:54
03:28
02:35
00:56
08:45
Viral