Cemburu Buta, Istri Tewas Dianiaya

Rabu, 2 Februari 2022 - 16:19 WIB

Aceh - Seorang petani di Aceh Utara membuat heboh warga sekitar setelah melapor ke polisi karena istrinya hilang. Setelah diselidiki rupanya itu hanyalah akal-akalan Muhammad Diyah usai menghabisi nyawa dan membuang istrinya tersebut.

Muhammad Diyah, sedang bersandiwara ketika membuat laporan ke polisi perihal istrinya yang hilang. Laporan itu dibuatnya SPKT Polres Aceh Timur pada 21 Januari 2022.

Mendapat laporan tersebut tim SAR bersama masyarakat dan petugas kepolisian lalu bergerak mencari korban. Tidak butuh waktu lama mayat istri dia bernama Radiah ditemukan. Jasad Radiah teronggok di aliran sungai yang berada persis di belakang rumah mereka.

Saat ditemukan kejanggalan sudah langsung muncul, sebab posisi mayat seperti korban tenggelam pada umumnya. Polisi kemudian membawa mayat korban ke RSUD Langsa untuk divisum.

Kejanggalan bila korban tewas bukan tenggelam semakin nyata begitu hasil visum keluar. Hasil visum menunjukkan bila korban meninggal bukan karena tenggelam melainkan pukulan benda tumpul.

Kecurigaan polisi bertambah begitu memeriksa Diyah, suami korban. Jawaban Diyah dinilai bertele-tele. Dari situ kemudian terkuak bila korban meninggal karena dibunuh bukan. Di dalam posisi terdesak dia akhirnya mengaku bila dirinya wahya menghabisi nyawa radiah istrinya itu.

Diyah mengaku kesal karena istrinya disebutkan asyik bermain telepon genggam di luar rumah. Diyah meyakini bila istrinya tersebut berselingkuh. Sedangkan beberapa saat sebelum kejadian itu Diyah ingin berbicara apa Dariah.

Cekcok rumah tangga yang berujung kekerasan hingga pembunuhan umumnya disebabkan emosi berlebihan yang tak terkontrol. Perempuan disebut-sebut memiliki resiko enam kali lebih besar untuk mengalami KDRT dibandingkan laki-laki.

Komunikasi buruk, ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah, hingga berdampak pada hubungan yang tidak harmonis membuat duri dalam rumah tangga kian menjadi-jadi.

Dalam banyak kasus pembunuhan dalam rumah tangga lebih disebabkan spontanitas si pelaku.

“Jadi kalau untuk pelaku kekerasan biasanya memang lebih sensitif. Hal-hal yang bersifat sepele aja tuh bisa menjadi masalah buat dia. Contohnya merasa tidak dihargai itu kan alasan dari si pelaku. Merasa tidak dihargai nya seperti apa? Kemudian lagi ada yang menyebutkan bahwa istrinya bermain handphone ya di malam hari, dan ada juga info kalau istri selingkuh dan lain sebagainya. Nah kadang-kadang pada pelaku kekerasan itu mereka sangat-sangat posesif, jadi ketika ada chat yang masuk dari laki-laki contohnya padahal itu bukan perselingkuhan, tapi mereka sudah menganggap itu adalah bentuk perselingkuhan. Jadi seolah-olah itu hanya dibuat-buat saja,” tutur Psikolog Maria Ulfah.

Pencegahan terhadap berbagai persoalan yang dinilai rentan menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga butuh partisipasi segenap pihak. Selain peran serta masyarakat kini pemangku kebijakan juga aktif menyokong melalui pembentukan payung hukum, perumusan kebijakan, edukasi, hingga advokasi.(awy)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral