Rektor ITB Mencabut Hak Swakelola SBM ITB

Bandung, Jawa Barat - Puluhan dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB mogok mengajar imbas dari konflik berkepanjangan dengan Rektor ITB. Akibatnya proses belajar mengajar tidak dilaksanakan secara luring dan mahasiswa pun diminta untuk belajar mandiri.

Dengan berbagai pertimbangan, Sekolah Bisnis Manajemen ITB yang berada di Jalan Ganesha Lebak Siliwangi Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat ini menyatakan tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali. Kebijakan Rektor ITB saat ini dianggap SBM-ITB tidak memungkinkan untuk beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar internasional yang selama ini diterapkan.

Hal ini merupakan dampak konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB, Reni Wirahadikusuma mencabut hak swakelola SBM tahun 2003 tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Forum dosen SBM-ITB juga mengkritisi kepemimpinan Rektor ITB yang diduga membuat peraturan tanpa dialog sosialisasi serta prinsip-prinsip yang diatur dalam statuta ITB.

Sementara itu, forum orangtua mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen SBM-ITB menuntut penyelesaian masalah di SBM ITB. Para orangtua menyebut mahasiswa sangat dirugikan dengan adanya permasalahan yang membuat kegiatan belajar-mengajar terhenti.

Perwakilan 272 orangtua mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB melayangkan surat kepada majelis Wali Amanat ITB yang diklaim sangat merugikan mahasiswa karena kegiatan belajar-mengajar terhenti akibat mogoknya para dosen SBM-ITB. Selain mogoknya dosen, adanya peraturan baru terkait pengelolaan membuat adanya penurunan anggaran pendidikan SBM-ITB sebesar Rp8 miliar yang sangat berdampak pada kualitas pendidikan mahasiswa.

Forum orangtua mahasiswa juga menyayangkan konflik internal ini pihaknya pun akan menempuh jalur hukum jika persoalan internal SBM-ITB ini tidak dapat ditangani dalam kurun waktu lima hari kerja. (adh)