Tangkapan layar percakapan korban yang mempertanyakan kejelasan acara pada wedding organizer..
Sumber :
  • Tim tvOne - Didiet Cordiaz

Dugaan Penipuan Wedding Organizer di Semarang, Para Korban Sebut Merugi Hingga Miliaran Rupiah

Kamis, 1 Juni 2023 - 09:03 WIB

Semarang, tvOnenews.com - Seorang pria bernama Indra Sutiyarso, warga asal Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah harus gigit jari lantaran dananya untuk menikah diduga digelapkan oleh seorang pemilik Wedding Organizer (WO). Kerugian yang dialaminya mencapai sekira Rp79 Juta.

Ia menuturkan dirinya dengan sang kekasih hendak menikah pada 24 Juni 2023. Persiapan yang matang dilakukannya sejak 2022 mencari WO untuk menghandle acara pernikahan. Dia pun mencari info di media sosial terkait WO yang pas.

"Akhirnya mencari WO di Instagram dan melihat WO milik saudara TP," kata Indra, saat dihubungi, pada Rabu (31/5).

Ketika mendapat WO ini dia mengaku tak merasa curiga karena ulasan di media sosial cukup bagus. Selain itu tampang TP cukup meyakinkan aman.

"Selain itu, ada teman saya yang pernah pakai WO itu dan katanya bagus. Jadinya saya pakai," jelasnya.

Di November 2022, dirinya bersama kekasih beserta orang tua sepakat menggunakan jasa WO tersebut. Nominal kerjasama penyelenggaraan acara pernikahan mencapai Rp 153 juta. Jumlah tersebut tertera dalam kesepakatan tertulis sesuai KUHPerdata.

"Setelah kesepakatan nominal, saya bayar termin pertama sekitar Rp 46 juta. Dengan maksud agar WO itu perlahan bisa membayar DP vendor lain yang terkait seperti catering dan lain-lain," terang dia.

Namun memasuki 2023, kejanggalan WO mulai nampak. TP selaku penanggungjawab WO jarang memberi kabar progress acara pernikahan di whatsapp group.

"Dia slow respon banget. Jarang memberi kabar. Kalau enggak saya tanya, nggak ngasih kabar apapun," bebernya.

Dari situlah "ketidakberesan" TP terungkap. Pihak catering yang rencananya akan digandeng WO, ternyata kenal akrab dengan orang tua calon pengantin.

Pihak catering bercerita bahwa WO belum memberikan uang tanda jadi kepadanya untuk booking pernikahan Indra dan kekasihnya.

"Catering ini dengan orang tua saya kenal. Ternyata nama saya tak tercatat di catering yang biasa bekerja sama dengan WO milik TP," ungkapnya.

Setelah mendapat kabar tersebut, Dia akhirnya menghubungi TP dan memintanya agar biaya untuk pesan catering dikembalikan dan ada penghitungan ulang soal biaya.

Lalu pada April 2023 dia membayar uang tanda jadi kedua sesuai kesepakatan. Dia membayar uang sekitar Rp33 juta. Usai adanya pembayaran kedua, kata dia, TP juga jarang memberi kabar progres pernikahan.

Singkatnya, pada tanggal 16 Mei 2023, TP datang ke rumah calon pengantin membawa contoh souvenir. Namun souvenir yang dibawa tak sesuai pesanan. TP pun kata dia, bersedia memperbaiki contoh souvenir.

Namun apes melanda. Mulai tanggal 17 Mei 2023 TP tak dapat dihubungi.

"Ditelepon tidak respon. Di Chat WA juga tak ada balasan. Handphonenya mati. Semakin emosi, ketika 22 Mei 2023 kemarin. Saya kroscek ke vendor-vendor, ternyata ada yang sudah dapat uang DP dan ada yang belum. Lalu ada vendor yang bilang kalau TP menghilang dan tak bisa dihubungi," ucap dia.

Dirinya kemudian menghubungi dua orang anggota tim WO TP. Dua orang ini meyakinkan Indra bahwa TP memang menghilang dan tak dapat dihubungi.

Tak ingin uangnya raib, dia berusaha mendatangi alamat rumah TP di Dadapsari, Semarang Utara.

"Disana hanya ada keluarga TP. TP tidak di rumah. Keluarga malah pasrah TP mau diapakan akibat ulahnya," imbuhnya.

Tak lama kemudian dia juga di invite di group korban WO yang berjumlah 13 orang. Melalui group tersebut banyak korban yang listing soal kerugian yang mencapai Rp 1 miliar.

"Di grup itu banyak yang list sampai Rp 1 miliar yang sudah diberikan ke TP," ungkapnya.

Indra mengaku sudah mengadukan kasus ini ke Polda Jateng. Ia menuturkan polisi masih menyelidiki kasus ini.(dcz/buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral