Hartawan melayani pembeli di warung mi miliknya..
Sumber :
  • Tim tvOne - Abdul Rohim

Tak Ada Job Pentas selama Pandemi, Seniman Ketoprak di Pati Banting Setir Berjualan Mi

Minggu, 23 Januari 2022 - 19:54 WIB

Pati, Jawa Tengah - Pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis berkepanjangan selama dua tahun. Semua sektor usaha terimbas, tak terkecuali para pekerja seni. Di antara para pekerja seni tersebut, yang terimbas adalah pemain ketoprak yang hingga kini belum bisa naik panggung. Mereka pun dituntut untuk memutar otak demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Seperti yang dilakukan oleh Hartawan, seorang seniman kesenian tradisional ketoprak. Warga Desa Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini harus banting setir menjadi penjual mi karena sepi job pentas.

Sebelum pandemi Covid-19, setiap bulan kapit dalam penanggalan Jawa, kesenian ketoprak hampir selalu bisa ditemukan di setiap desa yang menggelar tradisi sedekah bumi. Di bulan kapit itulah seniman ketoprak memanen rezeki karena jadwal manggung yang padat. Begitu juga setelah hari raya Idul Fitri atau menjelang Idul Adha, seniman ketoprak panen rezeki.

“Dulu ( sebelum Pandemi Covid-19) saat musim sedekah bumi, kami, seniman ketoprak full jobnya mas. Hampir setiap hari, bisa manggung. Tapi, sekarang kosong tidak ada job pentas karena semua hiburan tidak diperbolehkan pentas karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat,” ungkap Hartawan, Minggu (23/1/2022).

Dua tahun tidak pernah mendapatkan job pentas, Hartawan kini banting setir jualan mi dengan modal dari hasil menjual mobil yang dimilikinya. Dari hasil penjualan mobilnya tersebut, kini dia bisa berjualan mi di pusat kuliner Puser, Desa Gabus, Kecamatan Gabus, Pati.

“Ini tuntutan dalam ekonomi, kita harus memutar otak di saat kurang lebih dua tahun ini para seniman ketoprak yang terdampak pandemi Corona nggak boleh pentas, jadi nggak ngerti harus ngapain, akhirnya saya membuat warung mi ini,” ujarnya.

Warungnya bernama Warung Mi Siswo Budoyo, seperti nama grup ketopraknya. Untuk menarik pembeli, di warungnya dipasangi berbagai aksesoris pemain ketoprak, seperti, keris dan mahkota raja, serta foto-foto saat dirinya pentas ketoprak.

“Ini (warung mi) konsepnya siswo budoyo karena saya adalah pemain ketoprak siswo budoyo. Ini juga ada foto-foto teman saya yang lainnya agar menarik pembeli,” imbuhnya.

Meski berlatar belakang seniman, namun Hartawan tidak canggung dalam membuat pesanan mi dan melayani pembeli. Selama ketoprak belum diperbolehkan pentas, maka satu-satunya cara untuk menopang ekonomi keluarganya adalah dengan berjualan mi.

Hartawan berharap pandemi Covid-19 secepatnya berakhir dan pentas ketoprak diizinkan berlangsung kembali. Pasalnya, di Kabupaten Pati, terdapat puluhan grup ketoprak dengan ratusan seniman yang kini menganggur tidak ada pemasukan. (Abdul Rohim.Ard)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral