Keluarga Bu Jongkis saat dikunjungi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di hari Imlek, Selasa (1/2/2022)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Keluarga Tionghoa Ini Imlek di Rumah Sempit Bersama 14 Orang dengan Tiga Agama

Selasa, 1 Februari 2022 - 19:26 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Namanya Bu Jongkis. Usianya 59 tahun. Ia wanita keturunan Tionghoa yang tinggal di rumah petak kecil di gang sempit kawasan pecinan Kota Semarang.

Rumahnya berhimpitan, bahkan "nylempit" diantara rumah gedong di sekitarnya. Yang membuat geleng-geleng kepala, rumah atau lebih tepatnya sepetak ruangan itu ditinggali 14 orang. Ia, suaminya, anak-anak, serta cucu-cucunya.

Tak terkecuali juga saat tahun baru Imlek sekarang ini, Bu Jongkis dan keluarga merayakannya secara sederhana saja di rumah sempit, di Gang Sekolan, Kampung Purwodinatan, Semarang Tengah tersebut.

Suasana toleransi begitu hadir di tengah keluarga sederhana tersebut. Bagaimana tidak, 14 orang yang tinggal di situ memeluk tiga agama yang berbeda dan mereka sangat rukun termasuk juga dengan para tetangga.

Bu Jongkis dan suaminya keturunan Tionghoa, dan mereka memeluk agama Islam. Dua anaknya beragama Kristen dan Buddha. Begitu juga cucu-cucu Jongkis yang ikut agama orang tua mereka. Dengan tiga agama yang dianut, praktis mereka merayakan tiga hari besar dalam setahun.


"Bapak kerja jadi tukang kunci di Jalan Kartini," kata Bu Jongkis mengawali cerita.

Di Pecinan, lanjutnya, ia tinggal sejak tahun 1981 menempati rumah petak kecil berukuran 3 x 4 meter peninggalan mertuanya tersebut. Mau tak mau mereka harus berbagi tempat tidur. Ada dua lantai. Ya atas untuk tidur empat orang, yang bawah ditempati 3 orang. Sementara para cucunya pada tinggal di rumah tetangga.

“Cucu biasa tidur di rumah tetangga itu,” ungkap Bu Jongkis.

Untuk mandi dan BAB? Ah, tak perlu dibayangkan.

Di gang tersebut ada "Jongkis-Jongkis" yang lain, dan mereka hidup di rumah yang tak layak huni.

Kondisi ini didengar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dan pada tahun baru Imleks Selasa (1/2/2022) ini, ia menyambangi rumah warga Tionghoa yang hidup jauh dari berkecukupan.

"Ya tentu soal kelayakan harus ditata, diantara kita saling peduli dan membantu. Menarik juga, di rumah ini agamanya banyak, mereka hidup rukun bersama-sama,” puji Ganjar yang datang sambil bersepeda.

Ia kemudian memberikan paket sembako. Setelah ngobrol dan silaturahmi, Ganjar pun melanjutkan keliling ke tempat lainnya. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:32
04:19
01:51
04:21
03:35
06:27
Viral