Arungi Dua Samudra KRI RE Martadinata Pulang Indonesia Usai Latihan Perang di Pakistan.
Sumber :
  • tvOne - zainal azkhari

Arungi Dua Samudra KRI RE Martadinata Pulang Indonesia Usai Latihan Perang di Pakistan

Kamis, 9 Maret 2023 - 19:12 WIB

Surabaya, tvOnenews.com – Setelah mengarungi dua samudra yaitu Samudera Hindia dan Pasific, Kapal Perang TNI-AL Indonesia bernama KRI Raden Eddy Martadinata-331 akhirnya sandar di Dermaga Madura Ujung Koarmada II. Kapal ini sebelumnya digunakan 140 prajurit untuk mengemban misi latihan tempur selama 38 hari di perairan laut Negara Pakistan.

Sandi latihan perang ini Latma Multinasional Exercise AMAN 2023, pesertanya 30 negara. Negara-negara yang memiliki pasukan TNI AL besar seperti Amerika, Australia, dan Malaysia mengikuti event tersebut.

Meskipun latihan perang namun cukup berisiko tinggi. Alut sista seperti meriam dipergunakan. Apabila meleset, ancamannya bisa terjadi perang. Sebab, prajurit berangkat membawa nama negara.

Komandan Kolonel Laut (P) Ferry H Hutagaol selaku Komandan KRI Raden Eddy Martadinata-331 mengatakan, hasil latihan tempur ini membuat nama Indonesia disegani oleh TNI-AL di negara-negara lain.

Pasalnya, semua personel telah menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan, dari sekitar 30 kapal perang yang hadir, KRI RE Martadinata-331 diberikan kesempatan untuk menembakkan meriam Oto Melara Super Rapid Gun 76/62 mm.

“Tidak semua bisa dipercaya untuk menggunakan senjata itu. Jadi, saya sangat bangga ketika Indonesia diberikan kepercayaan untuk itu. Bahkan, hasil tembakan bisa sesuai target yang diberikan. Hal ini merupakan suatu kehormatan bagi KRI REM-331,” akuinya.

Sementara itu, Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II, Laksma TNI Edi Haryanto mewakili Panglima Koarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah untuk menyambut KRI Raden Eddy Martadinata-331 pulang di Indonesia mengaku bangga usai mendengar hasil latihan di Palestina. Hal itu menunjukkan bahwa prajurit TNI Angkatan Laut memiliki kemampuan dan tingkat profesionalisme yang tinggi dalam mengawaki alutsista.

"Tidak semua negara diberikan kesempatan tugas melakukan penembakan menggunakan meriam Oto Melara Super Rapid Gun 76/62 mm. Itu artinya negara-negara lain mengakui terhadap kemampuan dan eksistensi TNI AL Indonesia," pungkasnya. (zaz/gol) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
00:54
Viral