Musim Kemarau Berkah bagi Perajin Batu Bata di Sungai Bengawan Solo.
Sumber :
  • tim tvone - dewi

Musim Kemarau Berkah bagi Perajin Batu Bata di Sungai Bengawan Solo

Jumat, 30 Juni 2023 - 13:36 WIB

Bojonegoro, tvOnenews.com - Pergantian musim kemarau menjadi berkah tersendiri bagi para perajin batu bata merah di Kabupaten Bojonegoro. Terik sengatan matahari di musim kemarau sangat membantu pada proses pengeringan batu bata. Hal ini memicu peningkatan pendapatan para perajin batu bata hingga 50 persen.
 
Darwadi, salah satu perajin batu bata merah asal desa Sumodikaran, Kecamatan Dander, Bojonegoro menuturkan, setiap datangnya musim kemarau pendapatannya mengalami peningkatan sekitar separoh dari musim penghujan. Jika pada musim penghujan ia hanya mampu mencetak sebanyak tiga sampai empat ribu batu bata merah, kini pada musim kemarau ia mampu mencetak sebanyak antara tujuh hingga delapan ribu batu bata merah.
 
“Pada musim kemarau butuh waktunya hanya seminggu, namun saat musim hujan butuh waktu satu bulan,” jelas Darwadi.
 
Jika pada musim penghujan, proses pengeringan batu bata merah ini membutuhkan waktu hingga satu bulan lebih, namun pada musim kemarau proses pengeringan batu bata hanya membutuhkan waktu seminggu saja. Sehingga bisa dibilang datangnya musim kemarau ini membawa berkah tersendiri bagi para perajin batu bata merah yang berada di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo, Kota Bojonegoro.
 
Selain itu, pada musim kemarau seperti saat ini, bahan baku batu bata merah yang terbuat dari tanah liat di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo juga cukup tersedia. Sebab biasanya jika musim penghujan para perajin batu bata merah ini cukup kesulitan untuk mendapatkan bahan baku karena seringkali terjadi banjir.
 
Sementara untuk menjual hasil usahanya ini, Darmadi mematok harga antara 500 hingga 600 rupiah per batu bata merah. Biasanya harga 600 rupiah ini jika pembeli datang dari masyarakat umum dengan paket eceran. Namun jika pembeli dari galangan dan untuk dijual ulang biasanya pembelian dilakukan dengan cara paket besar dengan harga 500 rupiah.
 
Menurut Darwadi, selain dari dalam Kota Bojonegoro, para pembeli batu bata merah ini juga datang dari luar daerah, seperti dari Kabupaten Tuban, Lamongan dan Blora. 
 
“Produksi meningkat bisa melayani orderan dari daerah lain, seperti Blora, Tuban dan Lamongan, lumayan bisa naik separoh lebih dibanding pada musim penghujan,” pungkasnya. (dra/hen)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:30
00:44
18:55
01:47
02:00
00:49
Viral