Ilustrasi - Jembatan di Surabaya..
Sumber :
  • tvone - ammar ramzi

Ternyata di Atas Jembatan Peneleh Surabaya Bung Karno Nyatakan Cinta kepada Oetari, Belakangan Terungkap Hanya karena Kasihan

Jumat, 17 Juni 2022 - 01:17 WIB

"Di depan rumah Pak Tjokro yang sekarang menjadi Toko Buku Peneleh, itu dulu merupakan aktivis Muhammadiyah. Waktu itu organisasi Muhammadiyah baru berusia 8 tahun," kata Kuncar.

Setiap bulan, Soekarno muda diajak HOS Tjokroaminoto untuk mengikuti pengajian rutin bersama. Berdasarkan catatan yang diketahui Kuncar, sebelumnya Bung Karno mengaku jika keluarganya belum pernah mengenalkan agama Islam.

"Jadi pertama kali Soekarno mengenal agama Islam saat ikut pengajian di depan rumahnya Pak Tjokro," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, pada usia 21 tahun, Bung Karno kemudian diterima menjadi mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jawa Barat. Namun, baru menempuh pendidikan kuliah, Soekarno mendapatkan informasi jika istri HOS Tjokroaminoto meninggal dunia. "Mendapatkan informasi Bu Tjokro meninggal dunia, sehingga dia (Bung Karno) memilih cuti kuliah tujuh bulan untuk balik lagi ke Surabaya," katanya.

Di Surabaya, kata Kuncar, sang proklamator memilih bekerja sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut. Itu merupakan kali pertama Putra Sang Fajar bekerja agar mendapatkan uang. "Selama 7 bulan itu Bung Karno bekerja di Stasiun Semut untuk mendapatkan uang dan uangnya itu dikasihkan kepada Pak Tjokro," ujar Kuncar.

Di waktu itu pula, Kuncar menyebut, adik HOS Tjokroaminoto menyarankan Soekarno muda untuk menikah dengan putri sulung Pak Tjokro, yakni Siti Oetari. Bung Karno pun setuju menikah dengan Siti Oetari, karena juga merasa iba dengan HOS Tjokroaminoto.

"Di atas Jembatan Peneleh, Bung Karno menyatakan cintanya kepada Oetari karena memandang Pak Tjokro galau setelah istrinya meninggal," kata Kuncar.

Berita Terkait :
1 2
3
4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:06
01:46
08:21
03:43
06:21
13:18
Viral