Kandang sapi milik peternak di Pacitan.
Sumber :
  • tvone - agus wibowo

Idul Adha Makin Dekat, Sebaran PMK di Pacitan Malah Meluas di 9 Kecamatan

Selasa, 21 Juni 2022 - 12:41 WIB

Pacitan, Jawa Timur - Sebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Pacitan sudah meluas ke 24 Desa dari 9 Kecamatan. Kasus tertinggi PMK berada di 2 Kecamatan. Kedua wilayah tersebut merupakan daerah dengan tingkat populasi penyebaran yang tinggi. Letak Kandang ternak yang  berdekatan, memicu percepatan penularan  terhadap ternak di sekitarnya.

Sebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terus dirasakan warga terutama peternak. Seperti peternak di Kecamatan Pacitan ini, ternaknya diketahui memiliki gejala PMK setelah tim kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap ternak yang dibeli dari salah satu wilayah endemi.

Ahmad Alianto (57), peternak asal Desa Banjarsari ini menerangkan,  4 ekor ternak sapi miliknya mengalami luka diseluruh kaki. Mulut dan hidung ternak bahkan terus menerus mengeluarkan cairan lendir. Keempat ternaknya tersebut kini dalam kondisi lemah dan berat badan menurun drastis.

"3 ekor sapi dewasa dan 1 anaknya seperti bergejala PMK. Ternak tidak mau berdiri. Ada luka di kuku kaki. Upaya penyembuhan setiap hari lukanya di semprot pakai cairan disinfektan. Saya khawatir, ternak gemetaran,kondisinya terus melemah dan tak kunjung membaik,"katanya.

Otoritas Veteriner Dinas Pangan dan Pertanian Pacitan mencatat, penyebaran PMK hingga pekan ini sudah meluas di 24 Desa dari 9 Kecamatan. Dan kondisi ini dimungkinkan masih terus bertambah. Di sejumlah Desa lain masih terus ditemukan kasus baru hewan ternak terjangkit yang mengarah pada PMK.

"Data yang diterima hingga saat ini terdapat 195+8 kasus PMK. Ternak Sakit 134 - 15. Untuk  sebaran tertinggi berada di 6 Desa di Kecamatan Bandar dan 3 Desa di Kecamatan Nawangan. Sedangkan sebaran terendah adalah Kecamatan Tulakan dengan jumlah 2 kasus. Data tersebut setiap 2 hari sekali dilakukan update perkembangan,"terang drh Handoko, Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Pangan dan Pertanian Pacitan.

drh Handoko menambahkan, untuk kasus kematian ternak akibat PMK sampai saat ini belum ada laporan. Dinas hanya menerima laporan kematian sapi akibat potong paksa sebanyak 3 ekor.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
10:31
01:01
30:44
21:02
02:21
04:56
Viral