- tvOne - syamsul huda
Tuntut Copot Asep Kepala ATR/BPN Gresik, Puluhan Aktivis Pemuda Demo Kantor BPN Jawa Timur
Tanah seluas 3,5 hektare tersebut telah diajukan sertifikatnya ke BPN Gresik sejak 6 tahun silam. Namun, hingga kini sertifikatnya tidak diterbitkan dengan alasan yang tidak jelas.
"Klien kami sudah mendaftarkan tanah sejak tahun 2016, tapi sampai sekarang tidak ada jluntrungnya. Ini hanya salah satunya saja," tegas Totok.
Totok melanjutkan, tanah tambak klien kami sudah diuruk dan dijual ke korporat. Jadi batas-batasnya sudah tidak jelas," sambungnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, dalam pertemuan perwakilan pengunjukrasa dengan pihak BPN Gresik tidak membuahkan hasil apapun. Bahkan, Totok menuding BPN Gresik hanya mengolor-ngolor waktu.
"Terima kasih disambut baik oleh Kanwil BPN Jawa Timur. Unjukrasa ini menuntut Kepala ATR/BPN Gresik Asep Heri dicopot. Sebab diduga terlibat dengan oknum mafia tanah. Harapan kami sesegera mungkin Pak Kakanwil dan Dirjen sekaligus Menteri ATR, mendatangi BPN Gresik untuk membumihanguskan mafia tanah," kata Totok.
Sementara itu, Totok menambahkan, dari hasil pertemuan antara perwakilan pendemo dengan pihak Kanwil ATR/BPN Jawa Timur yang diwakili Ribut Hari Cahyono selaku Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil BPN Jatim dan Dading Wiyakusuma, Kepala Seksi pengadaan tanah BPN Gresik, akan diadakan mediasi kembali pada tanggal 9 November 2022 nanti.
"Pihak Kanwil BPN Jatim akan memediasi pada tanggal 9 November, antara pemohon sertifikat dengan pihak terkait. Selama ini tidak tahu kalau ada permasalahan seperti itu di Gresik. Termasuk dugaan dokumen yang hilang," pungkasnya. (sha/gol)