perpustakaan tak hanya tempat baca, tapi belajar beragam kontent kreator.
Sumber :
  • tim tvone - zainal ashari

Semangat Transformasi Digital Learning, Kini Perpustakaan Tak Hanya Jadi Tempat Baca

Senin, 5 Desember 2022 - 17:45 WIB

Surabaya, Jawa Timur - Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang dijalankan di perpustakaan tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga desa/kelurahan dinilai efektif dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. Pelaksanaan program TPBIS Tahun 2020-2021 memberikan manfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan nilai efektivitas program 4,09 dari skala 1-5. Total benefit program ini pada tahun 2020-2021 mencapai lebih dari Rp570 miliar.

Program ini telah direplikasi mandiri di 18 kabupaten/kota dan 1125 desa/kelurahan. Hal tersebut tampak dalam evaluasi yang disampaikan pada Peer Learning Meeting (PLM) Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Tahun 2022 yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/12).

Program TPBIS dijalankan oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) dengan dukungan dari Bappenas RI sejak tahun 2018. Program ini merupakan pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan di seluruh provinsi di Indonesia.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menyatakan tugas perpustakaan adalah mencerdaskan dan menyejahterakan anak bangsa sesuai amanah UUD 1945. Esensinya, untuk mengurangi masyarakat marginal. Untuk itu, perpustakaan mesti bertransformasi mengubah paradigma yang eksklusif menjadi inklusif. Perpustakaan tak hanya menyediakan buku bacaan namun juga Digital Learning melalui konten kreator dan sosmed.

“Inilah roh dari semangat transformasi perpustakaan,” imbuhnya.

“Tidak ada gunanya perpustakaan jika masyarakat masih tetap berada di bawah tingkat kesejahteraan. Jangan sampai perpustakaan menjadi menara gading,” tambah Kepala Perpusnas.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan peran perpustakaan amat dibutuhkan dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan global.

“Perpustakaan berbasis inklusi sosial diharapkan dapat meningkatkan literasi informasi bagi masyarakat dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat meningkatkan kesejahteraan dan juga mendorong kreativitas serta memangkas berbagai kesenjangan akses informasi,” ungkapnya.

Dia berharap PLM Nasional Tahun 2022 dapat melahirkan banyak ide dan gagasan yang inovatif dan aplikatif dalam menghadirkan perpustakaan yang lebih inklusif.

Kepala Biro Umum dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Khamim, mengatakan program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial telah mendorong lahirnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) oleh masyarakat sekitar perpustakaan.

“Dalam rangka kebijakan revolusi mental, khususnya Gerakan Indonesia Mandiri UMKM perlu diwadahi dalam bentuk koperasi, sehingga semangat gotong royong kebersamaan dan kesejahteraan bersama selalu menjadi tiang atau dasar pembangunan ekonomi,” ungkapnya.

“Kita perlu mendorong lebih keras lagi untuk meningkatkan desa-desa yang lain ikut berpartisipasi. Oleh karena itu, perlu dukungan anggaran dan kolaborasi lintas kementerian/lembaga untuk memperluas program tersebut,” imbuhnya.

Dalam PLM Nasional, Perpusnas memberikan penghargaan kepada perpustakaan yang berhasil mengimplementasikan TPBIS yakni Tim Sinergi Terbaik Tahun 2022 berasal dari Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sumatera Barat, dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Tiga Perpustakaan Kabupaten/ Kota terbaik Tahun 2022 yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik 2022 dalam implementasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah Perpustakaan Desa Rambah Muda, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Perpustakaan Desa Kariango, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Perpustakaan Desa Iloponu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Perpusnas dipimpin oleh seorang Kepala. 

Perpusnas melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara. (zaz/hen)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:32
03:00
01:51
01:11
08:31
01:02
Viral