Duh! Laga PSMS Medan vs PSPS Riau Imbang, Suporter Anarkis Rusak Fasilitas Stadion, Pelatih Pun Tak Muncul

Deliserdang, tvOnenews.com - Laga PSMS Medan vs PSPS Riau berakhir imbang di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deliserdang, Sabtu (9/12). Laga tanpa gol itu berujung ricuh, suporter hingga merusak fasilitas stadion.

Tim Ayam Kinantan yang diasuh oleh Miftahuddin Mukson itu tak berhasil taklukkan tim tamu, PSPS Riau. Akibatnya PSMS Medan belum bisa mendapatkan tiket 12 besar menyusul Semen Padang dan Persiraja Banda Aceh. Hasil laga seri ini membuat PSMS hanya punya satu kesempatan dengan melawan Sriwijaya FC dalam laga tandang.

Suasana setelah pertandingan pun menjadi panas hingga membuat suporter PSMS Medan emosi dan akhirnya merusak fasilitas stadion seperti menjebol besi pembatas di area tribun penonton hingga merusak eboard papan iklan stadion. Akibat kerusuhan ini pun membuat manajemen stadion menjadi berang karena harus membereskan kerusakan untuk laga besok.

Diketahui dalam konferensi pers setelah pertandingan berakhir seri itu, pelatih PSMS Medan tak muncul. Asisten pelatih, Legimin Raharjo menyebut coach Miftahuddin tak hadir di konferensi pers karena buru-buru menghadiri agenda lain.

"Coach (Miftahuddin) mengejar pesawat langsung ke bandara (ke Jakarta menghadiri kursus lisensi AFC Pro). Masalah pertandingan pasti semua kecewa dengan hasilnya cuma anak-anak sudah berusaha maksimal meskipun hasilnya kurang maksimal. Masih ada pertandingan terakhir bisa kita maksimalkan lagi nanti untuk bisa ke 12 besar," kata Legimin.

Melalui Legimin, Miftahuddin menyampaikan permintaan maafnya atas hasil pertandingan yang mengecewakan ini. Pihaknya pun akan fokus pada pertandingan pamungkas melawan Sriwijaya FC dengan harapan masih bisa lolos ke 12 besar.

Legimin menanggapi aksi suporter usai pertandingan yang berujung anarkis itu bahwa hal tersebut sebagai bentuk kekecewaan mereka. "Wajarlah kekecewaan suporter dengan hasil seri tadi. Kita sudah persiapan semua dan sudah maksimal. Dari segi hasil yang kurang," pungkasnya. (iin/wna)