Tersangka KP dihadirkan saat di Mapolresta Sleman, Kamis (9/3/2023)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetiyo

Gegara Dipalak Rp 20 Ribu, Pemuda di Sleman Ajak Teman Nongkrong Duel Senjata Tajam Hingga Tewas

Jumat, 10 Maret 2023 - 15:32 WIB

Sleman, tvOnenews.com - Dua pemuda di Sleman, DIY, terlibat duel maut menggunakan senjata tajam (sajam). Keduanya masing-masing berinisial KP (21) warga Trimulyo, Sleman, dan KTM (22) warga Caturharjo, Sleman.

KBO Satreskrim Polresta Sleman Iptu M. Safiudin mengatakan, dalam peristiwa tersebut korban berinisial KTM meninggal dunia.

"Korban mengalami perlukaan di dada kanan sama pinggang kanan, luka tusuk," kata dia saat rilis kasus di Mapolresta Sleman, Kamis (9/3/2023).

Safiudin menjelaskan, peristiwa terjadi pada Sabtu, 4 Maret 2023 sekira pukul 03.15 WIB di simpang tiga pabrik GKBI Medari, Sleman. Korban dan tersangka saling kenal karena merupakan teman nongkrong.

Namun dalam kesehariannya, korban sering mengganggu dan bahkan memalak tersangka. Karena merasa jengkel, tersangka kemudian mengajak korban untuk duel satu lawan satu.

"Dari sikap atau perilaku korban yang sering mengganggu, membully, memalak akhirnya tersangka menantang korban," terangnya.

Korban awalnya ditantang untuk duel jalanan menggunakan kendaraan bermotor. Namun karena tersangka tidak memiliki teman yang bisa menjadi joki, akhirnya tersangka menantang untuk duel tangan kosong.

Korban saat itu tidak berani. Hingga akhirnya yang terakhir tersangka memutuskan menantang untuk duel menggunakan senjata tajam.

"Mereka menyebutnya sabet-sabetan, saling sabet dengan senjata tajam," ujar Safiudin.

Setelah bersepakat, baik korban maupun tersangka berjanji bertemu di rumah temannya yang saat ini berstatus saksi. Tersangka datang dengan membawa senjata tajam sebilah celurit.

Sedangkan korban datang tanpa membawa senjata tajam. Korban kemudian minta izin keluar untuk mencari senjata tajam untuk duel.

Menurut Safiudin, tersangka awalnya sudah mengurungkan niat untuk duel karena korban sudah ditunggu cukup lama tapi tidak juga kembali. 

"Namun pada saat diWA korban menyatakan sudah otw, sudah mendapatkan senjata tajam hingga akhirnya korban tiba di tempat saksi lalu mereka berjalan ke sebuah lahan kosong tidak jauh dari rumah saksi, lalu mereka melaksanakan perkelahian," ungkapnya.

Sebelum duel dimulai, lanjut Safiudin, korban sempat mengeluarkan bom molotov yang sudah disulut api dan dilemparkan ke tersangka namun tidak kena. Kemudian duel dilanjutkan menggunakan senjata tajam.

Tersangka menggunakan satu bilah sajam jenis celurit, sedangkan korban membawa dua sajam jenis celurit dan pedang.

"Ternyata saat itu korban membawa dua buah senjata, satu pedang dan satu celurit. Pada saat duel terjadi tersangka berteriak "berhenti-berhenti, wis-wis (sudah-sudah)", karena di celuritnya ada darah berarti dia menyimpulkan bahwa dia mengenai korban," urainya.

Safiudin melanjutkan, keduanya akhirnya sepakat untuk menghentikan duel. Mereka bahkan saling berpelukan lalu sama-sama pergi ke RSUD Sleman untuk memeriksakan luka yang dialami.

"Tapi ternyata sampai di rumah sakit korban meninggal dunia," ucapnya.

Sementara itu, tersangka KP mengaku jengkel karena sering dipalak korban. 

"Dipalak uang dua sampai tiga kali, totalnya Rp 20 ribu," kata dia.

Dari peristiwa ini, polisi mengamankan tiga bilah senjata tajam yang digunakan untuk duel, serta pakaian korban. Tersangka akan dijerat Pasal 338 tentang pembunuhan subsider Pasal 335 tentang penganiayaan yang direncanakan yang mengakibatkan meninggal dunia.

"Ancaman hukumannya sama, 15 tahun penjara," pungkas Safiudin. (Apo/Buz).

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:26
01:56
09:42
15:09
07:45
14:04
Viral