ilustrasi - kasus sifilis.
Sumber :
  • ANTARA

Kasus Penyakit Kelamin Sifilis Meningkat di Yogyakarta, Mayoritas Diderita Pasangan Seks Sesama Pria

Rabu, 24 Mei 2023 - 20:47 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat penularan penyakit sifilis meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2022). Dari 12 ribu, menjadi hampir 21 ribu kasus, dengan penambahan rata-rata per tahun mencapai 17-20 ribu kasus.

Sementara di Kota Yogyakarta, dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang relatif kecil, fenomena penyakit yang akrab disebut raja singa itu masih dijumpai. Saat ini, tercatat ada sekitar 30 kasus aktif sifilis, selaras hasil pemeriksaan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Saat ini Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mengintensifkan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, khususnya komunitas lelaki seks lelaki (LSL) untuk menekan lonjakan kasus sifilis atau raja singa di provinsi ini.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY Setyarini Hestu Lestari mengatakan, kasus sifilis di DIY pada triwulan pertama tahun 2023 telah mencapai 89 kasus yang didominasi kelompok LSL mencapai 60 persen.

"Tentunya selain pengobatan ya penyuluhan kepada masyarakat dan kami juga menyampaikan hasil ini, kemarin sudah kami sampaikan kepada komunitas LSL agar tetap waspada dan jaga kesehatan," kata Setyarini, Rabu (24/5/2023).

Menurut Setyarini, pendekatan melalui komunitas lebih efektif karena tidak sedikit penderita penyakit menular seksual termasuk LSL enggan atau malu memeriksakan dirinya ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

"Kalau kemudian kami mengomunikasikan dengan komunitasnya, kan di situ ada ketuanya atau pengurusnya, kita bisa masuk di dalamnya sehingga informasi terkait kesehatan bisa disampaikan," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu, menuturkan, dari jumlah tersebut, terdapat ibu hamil yang turut tertular.

Hanya saja, ia tak bisa membeberkan secara rinci riwayat pasien, baik dari kalangan ibu hamil, atau yang lainnya.

"Karena masih menjadi stigma, kami tidak tahu persis orang-orangnya. Yang tahu layanan faskes. Tapi, info dari Puskesmas ada (ibu hamil) yang tertular (sifilis) dari suaminya," ungkap Endang, Senin (22/5/23).

Menurutnya, deretan kasus sifilis tersebut ditemukan lewat pemeriksaan di fasilitas kesehatan, entah rumah sakit, maupun Puskesmas di Kota Yogyakarta. Menurutnya, ibu hamil jadi sasaran pemeriksaan, karena paparan sifilis bisa membahayakan bayi yang dikandung.

"Jadi, ditemukan ibu hamil yang tetpapar itu karena pemeriksaannya menyasar ibu hamil. Penyakit ini kan sangat rawan jika terjadi pada ibu hamil, ya, dapat mengakibatkan kecacatan pada anak," urainya.

"Kalau untuk anak (tertular sifilis) belum ada, itu memang jarang. Beberapa kasus belum sampai lahir dengan kecacatan, sudah gugur," kata Endang.

Lebih lanjut, ia pun menyampaikan, meski ditemukan kasus di kalangan ibu hamil, selaras dengan HIV, sifilis tetap lebih dominan menyerang populasi kunci.

"Ya, lebih pada populasi kunci sebenarnya, sama dengan HIV itu, seperti LSL (lelaki seks dengan lelaki), wanita pekerja seks dan lain-lain," ujarnya. (nur/buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral