Penyemprotan nyamuk oleh petugas Dinkes Gunungkidul..
Sumber :
  • Tim tvOne - Lucas Didit

Akibat Perubahan Siklus, Pekan Ketiga Januari Pasien DBD di Gunungkidul Meningkat

Rabu, 19 Januari 2022 - 16:00 WIB

Gunungkidul, DIY - Pekan ketiga bulan Januari 2022, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gunungkidul meningkat cukup tajam. Hingga Rabu (19/01/2022) hari ini, tercatat ada 28 pasien harus menjalani perawatan akibat penyakit yang bersumber dari nyamuk ini.

Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Abdul Azis, mengatakan, memang terjadi perubahan siklus kasus DBD dibanding tahun 2021. 

"Biasanya puncak kasus DBD itu di bulan November atau Desember, tapi untuk tahun 2022 ini, di bulan Januari angka kasusnya sudah cukup tinggi," terang Aziz, Rabu (19/1/2021).

Meski angka pasien sudah mencapai 28 orang, lanjut Aziz, sampai saat ini belum ada laporan kematian akibat DBD. 

Namun begitu, terkait perubahan siklus ini, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tetap ekstra menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

"Di 2021 ada 180 kasus, dengan korban meninggal dunia ada 3 semuanya di Bulan Desember," terangnya lagi.

Puncak kasus DBD, menurut Aziz, biasanya terjadi pada awal musim penghujan, dimana curah hujan sedang tinggi, sehingga menyebabkan banyak genangan air, tempat jentik nyamuk berkembang.

"Tentunya hal ini berpengaruh juga pada  perubahan siklus DBD, termasuk perilaku manusianya sendiri yang membiarkan ketika ada banyak potensi genangan," lanjut Aziz.

Sebagai antisipasi, agar masyarakat lebih peduli dengan kebersihan lingkungan, terutama penerapan pola 3M, menutup, menguras, dan mengubur terus digencarkan. 

"Antisipasi harus dimulai dari memutus  siklus hidup nyamuk, yaitu dengan mematikan jentik. Selain itu kami selalu sosialisasikan program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah, harapannya perkembangan nyamuk bisa ditekan sedini mungkin," pungkasnya.(Lucas Didit/Buz)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:21
02:44
09:37
02:52
04:28
07:37
Viral