Kabid P2P Dinas Kesehatan Kulon Progo, Rina Nuryati, saat beri keterangan pada wartawan, Jumat (21/1/2022).
Sumber :
  • Tim tvOne - Ari Wibowo

Siklus Tahunan Penghujan, Kasus DBD di Kulon Progo Meningkat

Jumat, 21 Januari 2022 - 21:12 WIB

Disinggung soal wilayah yang paling banyak ditemukan kasus DBD, Rina menyebut ada 3 kapanewon, yaitu Wates, Sentolo dan Pengasih. Penyebabnya karena tiga kapanewon itu merupakan kawasan padat penduduk. 

"Dari catatan kami ada 3 kecamatan yang paling banyak kasus, yaitu Wates, Sentolo dan Pengasih. Ini karena populasi warganya banyak, dan permukiman penduduk padat, sementara kan jarak terbang nyamuk penyebab DBD itu sejauh 200 meter, jadi mudah menular. Beda jika misalnya di Samigaluh yang jarak antar rumah jauh-jauh, Sehingga harapannya tidak ada kasus kematian lagi di tahun 2022,” ujar Rina

Dengan masih masuknya siklus penghujan di awal tahun 2022 ini, Rina menghimbau kepada masyarakat agar semakin meningkatkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).  Cara PSN bisa dilakukan dengan dengan gerakan 3M, yakni menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi dan ember.

Lalu menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren dan lain sebagainya. Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah.

Prediksi angka kenaikan ini berdasarkan hasil analisa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo. Dalam analisa itu, disebutkan bahwa setiap periode 6 tahun sekali bakal ada lonjakan kasus DBD di kabupaten berjuluk Bumi Binangun tersebut. 

Siklus ini dimulai sejak tahun 2010, di mana saat itu jumlah kasus DBD mencapai angka 472 kasus per tahun. Kemudian tahun-tahun berikutnya jumlah kasus melandai dan kembali meningkat 6 tahun berikutnya, yakni pada 2016 yang mencapai 381 kasus. Adapun pada 2022 ini merupakan tahun ke 6.  

"Data yang kami himpun sejak tahun 2010 di mana waktu itu jumlah kasusnya mencapai 400, kemudian tahun-tahun berikutnya menurun. Selanjutnya meningkat lagi di tahun 2016 mencapai 300 kasus, atau tertinggi di bandingkan 5 tahun sebelumnya," ungkapnya.

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
15:34
06:55
12:57
01:51
06:48
09:30
Viral