BIN DIY kumpulkan tokoh Maluku dan NTT di Yogyakarta (27/1/2022)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetyo

Cegah Konflik Meluas, BIN DIY Kumpulkan Tokoh Maluku di Yogyakarta

Kamis, 27 Januari 2022 - 23:27 WIB

Sleman, DIY - Bentrokan antarkelompok warga terjadi di Pulau Haruku, Maluku pada Selasa (25/1/2022). Akibat bentrokan, dua orang meninggal dunia dan tiga orang terluka, serta sejumlah rumah hangus dibakar massa.

Guna mencegah konflik meluas, Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Istimewa Yogyakarta langsung mengumpulkan para tokoh Maluku yang ada di DIY. Sejumlah mahasiswa asal Maluku juga ikut dalam pertemuan.

Tak hanya itu, BIN DIY juga mengumpulkan para tokoh asal Flores dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Mereka diajak berdialog agar tidak ikut terprovokasi terkait isu yang berkembang di media sosial.

"Ini bagian dari upaya kita mencegah dan penangkalan agar adik-adik kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita Maluku yang ada di Jogja tidak terprovokasi atas isu-isu yang beredar di media sosial serta berita-berita yang secara kontekstual tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan," ujar Kabinda DIY Brigjend Pol Andry Wibowo, Kamis (27/1/2022).

Dijelaskan Andry, pihaknya mencium adanya upaya provokasi dari orang tak bertanggungjawab yang ingin memanfaatkan situasi yang ada. Provokasi tersebut salah satunya ditemukan di media sosial.

Adapun isi provokasinya antara lain ingin membelokkan persoalan utama di Haruku berupa masalah sengketa tanah ke arah urusan yang bersifat identitas.

"Merespon itu kita kemarin langsung berkumpul dengan Ketua Pattimura Muda Jogja untuk mengumpulkan hari ini agar kemudian mereka tidak terprovokasi oleh berita-berita yang beredar yang tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan," terangnya.

Menurut Andry, pembelokan fakta tersebut bisa menjadi berbahaya jika tidak segera dicegah dan ditangkal. Apalagi berita bohong atau hoax dapat dengan mudah dan cepat menyebar di media sosial.

Belum lagi budaya masyarakat kita yang kebanyakan tidak melakukan kroscek terlebih dahulu jika mendapati sebuah berita yang belum tentu kebenarannya.

"Soal bahaya tidak bahaya harus kita lakukan upaya, kita tidak bisa mengukur bahaya atau tidak tetapi hal-hal yang dapat menjadi persoalan sosial yang meluas tentunya harus kita cegah kita tangkal sesuai tupoksi kita," ungkap Andry.

Sementara itu salah satu tokoh Maluku di DIY, Jacky Latupeirissa meminta masyarakat Maluku yang ada di seluruh Indonesia tidak mudah terprovokasi. Ia tak ingin peristiwa kelam tahun 1999 silam kembali terulang.

"Kami tidak mau kejadian seperti tahun 1999, ketika kami merasa itu aman-aman saja tapi itu berbahaya dan berkelanjutan sampai 5 tahun, bayangkan dan itu cuma permasalahan yang kecil dan sederhana," kata pria yang juga Ketua Pattimura Muda di Yogyakarta tersebut.

Jacky mengimbau mahasiswa dan masyarakat Maluku khususnya yang ada di Yogyakarta bisa menahan diri. Apalagi Yogyakarta menjadi barometer Indonesia sekaligus Indonesia mini di mana banyak etnis berkumpul di kota pelajar ini.

"Paling tidak dengan kami mengimbau dari Yogyakarta itu bisa menghilangkan atau bisa membuat supaya Basudara kita yang ada di Maluku secara khusus yang ada di Haruku ini bisa damai, itu yang kami harapkan seperti itu," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/Buz).

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:38
03:09
10:13
04:52
03:06
01:24
Viral