Menteri Pertanian mencoba aneka olahan singkong buatan UKM Kamoung Singkong,Salatiga, Selasa (12/10)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Aditya Bayu

Ayo ke Kampung Singkong di Salatiga, Menjajal Rasa Kuliner Desa yang Mendunia

Rabu, 13 Oktober 2021 - 10:28 WIB

Salatiga, Jawa Tengah -- Kota Salatiga dikenal memiliki aneka kekayaan kuliner yang cukup menggugah selera. Sebut saja wedang ronde, enting enting gepuk dan sate, ketiganya merupakan makanan yang wajib diicip jika berkunjung ke Salatiga. Selain itu, saat ini kota Salatiga memiliki satu lagi kuliner yang wajib dicoba jika ke Salatiga, yaitu singkong. 

"Kampung Singkong" terletak di kelurahan Ledok, Kecamatan Argamalyo , Salatiga, dimana saat ini menjadi salah satu pusat oleh-oleh khas Salatiga khusus kuliner olahan singkong. 

Menteri Pertanian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang meresmikan secara langsung "Kampung Singkong" merasa terkejut mendapati sebuah kampung yang bisa dirubah sedemikian rupa untuk menjadi sentra oleh-oleh kuliner khas, dimana semua kuliner yang disajikan menggunakan bahan dasar singkong. 

" Saat saya datang saya kaget melihat tulisan kampung singkong, ini apa ini pikir saya. Tapi setelah tiba dan saya melihat aneka olahan singkong disini, sungguh luar biasa, mulai dari akarnya, batangnya, sampai daunnya semua bisa diolah dan menjadi aneka makanan yang enak dan bergizi. Hal ini tentunya bagus karena makanan selain mengenyangkan juga harus bergizi", Kata Syahrul Yasin Limpo. 

Saat ini singkong olahan khas Salatiga menjadi primadona bagi para pecinta kuliner, baik warga salatiga maupun dari beberapa kota di Indonesia. Dalam satu hari lebih dari 6 ton singkong diolah menjadi aneka sajian makanan lezat khas "kampung Singkong".

" Saya yakin tempat seperti ini hanya ada satu diseluruh dunia. Berarti tempat ini sudah berhasil menembus Salatiga, menembus Jawa Tengah, tempat ini juga menembus Indonesia bahkan dunia. Bahwa hal ini belum hebat-hebat banget iya, karena masih menunggu Menteri Pertanian ikut bantu." Ungkap Syahrul.

"Namun meski demikian saya senang ada tempat seperti ini, saya minta kepada semua pihak termasuk pak Dirjen, Perbankan dan semua pihak agar membantu, sehingga kita bisa menciptakan sesuatu yang tidak ada di dunia lain, sehingga tempat ini menhadi satu satunya", ujar Menteri Pertanian. 

Kampung singkong mulai dirintis pada tahun 2018 silam, dan pada tahun 2021 ini Menteri Pertanian secara langsung meresmikannya. 

Salah satu keunikan "kampung singkong" terletak pada keterlibatan semua warga masyarakat yang kompak untuk menyajikan aneka kuliner dari olahan singkong. Sehingga bagi pengunjung yang datang kesini akan melihat deretan rumah warga yang menjual aneka makanan olahan singkong. 

Kebutuhan singkong di "kampung singkong" cukup tinggi mencapai 10 ton per hari. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan singkong di suplai dari beberapa daerah seperti Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung serta beberapa daerah lainnya. 

"Pada tahun 2021, sasaran luas tanam mencapai 695 ribu ha dengan produksi 17,75 juta ton dengan pengolahan pangan lokal melibatkan 1,6 juta rumah tangga. Guna meningkatkan produksi penggunaan benih berkualitas dan pemupukan perlu dilakukan dengan baik. Ini bagus banget kita pelihara, kita benahi lebih kuat lagi tentu saja ini perlu kita kembangkan didaerah lain. Saya akan coba liat lagi apa potensi Salatiga. Semua perlu kita kembangkan lagi," pungkas Menteri Pertanian

Sementara itu, Hardadi, pemilik singkong D-9 sekaligus perintis kampung singkong, mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi di kampung singkong cukup baik, dimana warga saat ini mulai merasakan hasil dari rintisan mereka. 

" Saat ini penjualan aneka olahan singkong disini cukup tinggi, bahkan dalam satu hari kurang lebih 10 ton singkong bisa diolah menjadi aneka olahan singkong terutama singkong beku", ujar Hardadi. 

Sejak dirintis pada tahun 2012 silam, saat ini singkong keju beku yang dibuat Hardadi telah tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, bahkan beberapa waktu lalu ia juga melakukan ekspor singkong beku ke jepang. 

" Saat ini pemasaran singkong dari salatiga telah menembus beberapa kota besar di Indonesia. Bahkan beberapa wakti lalu, kami juga melakukan ekspor ke Jepang sebanyak 11 ton", imbuhnya. 

Dikesempatan yang sama Walikota Salatiga, Yuliyanto mengatakan produksi singkong Salatiga tahun 2020 mencapai 638 ton dengan luas tanam 44,9 ha. Pada Tahun 2021 luas pertanaman sudah mencapai sampai 36 ha. 

"Kampung Singkong Salatiga ini melibatkan 33 resto atau cafe, menyajikan berbagai menu dari 8 ton singkong perhari dipasok petani," ucapnya.

Dalam mendukung program ekspor tiga kali lipat (Gratieks), Salatiga sudah ekspor singkong di tahun 2020 sejumlah 95 ribu ton dan kedepan akan terus dikembangkan. Melalui  pengembangan kampung singkong diharapkan menggerakkan ekonomi di kampung-kampung. (Aditya Bayu/Buz).

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:18
04:22
03:52
05:01
02:05
08:16
Viral