Direktur P2MKJN Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Celestinus Eigya Munthe, Sp.KJ, M.Kes.
Sumber :
  • Antara

Kemenkes Ajak Publik Sama-sama Cegah Bunuh Diri

Minggu, 12 September 2021 - 08:50 WIB

Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Mental, Kesehatan Jiwa, dan Napza (P2MKJN) Kementerian Kesehatan, Dr. Celestinus Eigya Munthe, Sp.KJ, M.Kes mengajak masyarakat untuk lebih serius berkolaborasi dalam membangun sistem kesehatan mental dan mencegah bunuh diri.

Imbauan ini sejalan dengan peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 September setiap tahunnya. Ia mengatakan bahwa bunuh diri merupakan masalah serius yang terjadi di berbagai belahan dunia. Terjadinya pandemi Covid-19 juga memperparah kesehatan mental masyarakat.

"Kita wajib membangun kesehatan mental, kesejahteraan di masyarakat bersama-sama dengan berkolaborasi antara masyarakat, pemerintah dan sektor swasta serta lembaga swadaya masyarakat ataupun organisasi profesi untuk bersama-sama membangun sistem kesehatan mental yang baik," ujarnya dalam webinar Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia.

Bunuh diri memang merupakan penyebab kematian nomor dua dalam kelompok umur 15-29 tahun. Menurut WHO, setiap 40 detik satu orang meninggal dunia karena bunuh diri. Angka tersebut setara dengan 800 ribu jiwa per tahunnya.

Menurut data kepolisian, pada tahun 2020 dilaporkan paling tidak terdapat 671 orang yang melakukan aksi bunuh diri di Indonesia. Sedangkan BPS tahun 2020 mencatat, terdapat total 5.787 kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri.

Penyebab bunuh diri dipercaya merupakan hasil dari interaksi beberapa faktor seperti biologi, genetik, psikologi maupun masalah sosial dan budaya. Oleh karenanya, Dr. Celestinus menilai perlu adanya suatu program khusua untuk pencegahan bunuh diri.

"Tentunya angka ini bukan sekadar angka semata tetapi merupakan bagian dari permasalahan kesehatan jiwa kita secara keseluruhan. Dalam SDGs, secara spesifik menyebutkan bahwa indikator kesehatan jiwa adalah adanya upaya menurunkan angka bunuh diri," kata Dr. Celestinus.

Ia meminta agar masyarakat lebih awas terhadap isu ketahanan mental terutama pada anak dan remaja, khususnya usia dewasa muda (young adults). Dalam masa pandemi ini kelompok usia tersebut tengah mengalami tekanan yang begitu besar dan fenomena ini juga turut mengubah sendi-sendi sosial. (ant/afr)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
05:09
02:18
09:09
06:21
05:05
Viral