- Pixabay
Benarkah, Hipertensi Disebabkan Oleh Marah-Marah? Begini Penjelasan Ahli
Marah menjadi salah satu perbuatan maupun sifat yang sering kali kita hindari. Selain karena membuat emosi jadi tidak stabil, marah identik juga dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Konon katanya, Hipertensi memiliki kecenderungan sebagai orang yang tempramen tinggi. Kalau membicarakan tentang hipertensi, yang ada di benak kita adalah penyakit-penyakit berat seperti serangan jantung.
Lalu sebenarnya, apakah hubungannya antara hipertensi dengan marah-marah?
Menurut dr. Nurul Rakhmawati, Sp.N dalam acara Hidup sehat, tvOne (17/6/2022), hipertensi dan marah-marah tidak selalu berkaitan. Emosi dapat meningkatkan tekanan darah tinggi hanya sementara. Seperti halnya ketika emosional tinggi akan berhubungan dengan stress.
“Tidak demikian juga tapi memang tempramen yang tinggi itu atau ketika kita emosional itu bisa saja inikan berhubungan dengan stress. Ya bisa saja menyebabkan tekanan darah tinggi, tapo sesaat bukan selamanya,” ungkap dr. Nurul.
Kemudian ia juga mengingatkan bahwa hipertensi tidak mengenal usia maupun jenis kelamin. Baik tua atau muda, pria maupun wanita, semua memiliki risiko hipertensi yang sama.
Selain itu, faktor keturunan bukanlah satu-satunya yang menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor lainnya juga disebabkan oleh gaya hidup.
“Artinya disini adalah pola hidup kita yang harus dibenerin. Misalnya pasien tersebut sering memakan yang terlalu asin atau makanan yang berkolesterol tinggi dengan faktor risiko selanjutnya ada diabetes juga, kemudian ada obesitas juga,” terangnya.