Suasana kompleks makam mbah bungkul di Surabaya, jawa Timur..
Sumber :
  • tim tvOne - Sandi Irwanto

Legenda Mbah Bungkul dan Sejarah Desa Islam di Surabaya

Minggu, 24 April 2022 - 13:20 WIB

Dalam Prasasti Trowulan atau Canggu yang dikeluarkan oleh Raja Hayam Wuruk meriwayatkan beberapa desa yang mendapat keistimewaan bebas pajak, mendapat akses ke kerajaan, serta bebas melaksanakan ibadah. 

“Desa-desa itu terletak di daerah aliran sungai besar Jawa Timur, seperti Brantas dan Bengawan Solo,” jelas Adrian.

Diketahui pula desa-desa tersebut melaksanakan ibadah 5 waktu. “Hal itu mengindikasikan bahwa islam sudah ada di daerah Bungkul sejak masa kejayaan Majapahit pada kekuasaan Hayam Wuruk,” lanjutnya.

“Ki Ageng Bungkul sebagai penguasa punya peran istimewa sehingga bisa mendapatkan privilege pada masa kejayaan majapahit,” jelas Adrian.

Pada masa itu, letak geografis Bungkul yang strategis dan dekat dengan aliran sungai memicu berbagai keuntungan. Dari sisi ekonomi, sebelum dibangunnya jalur darat oleh Daendels, sungai merupakan kawasan strategis ekonomi karena menjadi jalur utama aktivitas perdagangan.

“Secara religi, daerah Bungkul sangat strategis dalam persebaran ajaran islam, hal itu bisa dilihat dari keberadaan legenda yang menyebutnya sebagai mertua Sunan Giri, serta adanya makam Adipati dan Demang dalam kompleks makam Mbah Bungkul tersebut,” jelasnya.

Adrian menyampaikan bahwa mempelajari sejarah merupakan hal yang penting. “Dengan mempelajari islamisasi yang terjadi di masa lalu, insyaallah kita bisa mengambil hikmah agar terhindar dari anakronisme sejarah,” tuturnya.

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:06
01:46
08:21
03:43
06:21
13:18
Viral