Cenil dan puthu mayang disajikan bersama jajan pasar lainnya..
Sumber :
  • Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Cenil Puthu Mayang, Jajanan Nostalgia yang Tak Lekang Ditelan Jaman

Selasa, 21 Juni 2022 - 08:49 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Di Jawa Tengah, jajan pasar menjadi hidangan tradisional sejak jaman dulu. Disebut jajan pasar memang paling gampang ditemukan di pasar tradisional. Meskipun pada masa sekarang sering pula dijual di pusat kuliner, car free day, maupun untuk hidangan berbagai macam acara.

Ciri khas jajan pasar, meski macamnya banyak tapi semuanya terbuat dari bahan tepung. Ada tepung singkong, tepung beras, tepung ketan, maupun sagu.

Nah, dari bermacam bentuk jajan pasar, cenil dan puthu mayang boleh jadi menjadi makanan yang populer. Karena inilah jajanan yang paling duluan dikenal sejak masa anak-anak. Baru kemudian ada makanan lainnya seperti klepon, ketan ireng, dan lain-lain.

Cenil juga bisa dibilang jajan pasar paling sederhana. Terbuat dari tepung singkong yang berasa gurih asin, berwarna warni, dan teksturnya yang kenyal. Orang Jawa menyatakan tekstur itu dengan sebutan cenak cenil. Maka kemudian makanan ini disebut cenil atau cethil.

"Mak cenil kalau digigit. Tapi kalau orang Semarang bilangnya cethil. Buatnya paling mudah. Tepung singkong tinggal diuleni saja dicampur sedikit garam dan pewarna makanan. Lalu dibentuk dan dimasukkan air panas. Tiriskan ya sudah gitu aja," kata Bu Maryani, penjual jajan pasar di Pasar Damar Semarang.

Sedangkan puthu mayang terbuat dari tepung beras dan campuran sedikit tapioka. Bentuknya mirip mi yang berwarna warni. Biasanya dibentuk menjadi lipatan. Teksturnya juga kenyal tapi lebih lembut dibanding cenil.

Keduanya dihidangkan dengan cara yang hampir sama. Bahkan sering dijadikan satu. Yaitu dengan memberi topping kelapa parut yang sudah diberi garam, lalu diberi tuangan gula aren cair.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:02
07:59
02:28
01:48
06:43
06:09
Viral